Translate

Saturday, 7 May 2011

Penyebab terjadinya Mimpi

Kutipan dari buku yang belum diterbitkan,  karya sendiri.
      Saya merasa bahwa tidak setiap tidur nyenyak mendapatkan mimpi, akan tetapi ternyata pada hasil penelaahan dikatakan bahwa manusia mengalami mimpi setiap malam, bahkan bukan hanya sekali, melainkan rata-rata 5 kali dalam semalam. Mungkin saja pada umumnya manusia mengalami mimpi sesering itu, tapi mungkin tidak semua orang demikian. Memang ada hasil penelaahan lain yang mengatakan bahwa manusia sangat gampang lupa dengan mimpinya. Tapi apakah lupanya mimpi tersebut sampai benar-benar lupa bahwa kita pernah mimpi tadi malam ?  Ada kalanya lupa sama sekali, namun ada kalanya ingat. Nampaknya tergantung pada situasi dan kondisinya, pada tingkat kesadaran mana kita bermimpi.  Manusia memang banyak perbedaan pada setiap individunya, dari mulai perbedaan fisik, watak, mental, kemampuan, dan lain-lain.
                Sepertinya kabiasaan mimpipun ada perbedaan-perbedaan. Misalnya saja ada yang mimpinya sampai ngigau, bicara dengan kata-kata yang tidak jelas, ada yang mimpi sampai duduk dengan mata terpejam, ada yang bola matanya bergerak-gerak, bahkan ada yang mimpi sampai berjalan keluar kamar tidur dalam keadaan tidak sadar. Aneh sekali bukan ?.
Pernah suatu ketika  manakala seseorang sedang tidur, lalu saya coba letakkan telapak tangan saya di pangkal lehernya ( diatas dada ), kemudian kira-kira tiga puluh detik kemudian ia mengigau dengan suara seperti mau berkata-kata, tapi tidak sepatah kata pun yang terdengar jelas. Lalu ia bangun tersadar, dan ketika saya tanya, katanya ia mimpi yang menakutkan.
Dengan percobaan sederhana itu membuktikan bahwa salah satu pernyataan pada hasil penelaahan yang mengatakan bahwa  “ mimpi TIDAK disebabkan karena memakan makanan tertentu sebelum tidur, atau stimulus (rangsangan) tertentu dari lingkungan sekitarnya selama tidur”  itu tidak benar. Jelas dari percobaan sederhana yang saya lakukan itu mimpinya orang tersebut karena sentuhan telapak tangan. Pernah juga terjadi suatu malam saya mimpikan sesuatu terjadi pada kaki kanan saya ( tapi cerita mimpinya lupa , karena sudah lama ) hingga terbangun, dan ternyata kaki kanan saya tersebut sedang tertindih gitar. 
Disini akan saya coba menelaah keanehan-keanehan mimpi yang pernah saya alami, dan pernah saya perhatikan dari kejadian mimpinya orang lain tersebut dengan membandingkannya terhadap data-data hasil penelitian ,  penelaahan  serta hasil pemikiran para ahli pikIr lain.
Kita lihat kembali hasil penelitian dan penelaahan mengenai mimpi, hasil penelaahan  yang  memaparkan  bahwa mimpi disebabkan oleh proses biologis internal dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sel otak besar pada bagian belakang otak secara periodik pecah dalam selang waktu sekitar 90 menit, dan mengirimkan rangsangan (stimuli) yang bersifat acak (random) ke bagian korteks (cortex) pada otak. Sebagai akibatnya, bagian memori, sensori, kontrol saraf, dan kesadaran pada otak terstimulasi secara acak yang berdampak adanya rangsangan pada puncak bagian korteks pada otak. Menurut penelitian ini, proses diatas mengakibatkan kita mengalami apa yang kita sebut sebagai mimpi.
Sementara pada hasil penelaahan lainnya mengungkapkan uraian yang hampir sama. Dengan menjawab pertanyaan, Mengapa kita sangat terlena mengalami mimpi REM?. Katanya salah satu alasannya adalah adanya perubahan-perubahan kimiawi otak disaat tidur REM, kurir-kurir kimiawi otak acetylcholine membludak melebihi kapasitas normal, sedangkan kimiawi nonadrenalin dan serotonin menutup kran-kran mereka. Perubahan-perubahan dalam otak ini mematikan bagian penting otak, cuping frontal, juga bagian-bagian lain di cuping parietal. Bagian-bagian otak itu merupakan tempat kesadaran diri.
Sekarang coba bandingkan hasil penelaahan tersebut dengan kedua pengalaman mimpi yang saya alami tersebut di atas, di mana saya mengalami mimpi hingga terbangun karena kaki tertindih gitar, dan saya meletakkan telapak tangan di dada bagian atas seseorang kemudian kira-kira tiga puluh detik kemudian orang tersebut bermimpi dengan mengigau. Kira - kira apakah ada hubungannya antara kaki tertindih gitar dan dada yang disentuh telapak tangan dengan acetylcholine yang membludak melebihi kapasitas normal, atau dengan pecahnya sel otak besar pada bagian belakang otak secara periodik ?. jika mau mencoba menghubung-hubungkan antara tindihan gitar dan sentuhan telapak tangan di dada, maka hanya ada dua media yang paling memungkinkan untuk menghubungkannya ke otak yaitu saraf sensori dan gangguan aliran darah. Maka dari itu mungkinkah sinyal-sinyal atau impuls yang disampaikan saraf sensori atau terganggunya aliran darah itu yang membuat acetylcholine yang membludak melebihi kapasitas normal, atau yang membuat pecahnya sel otak besar pada bagian belakang otak secara periodik itu ?. Sebelum berkesimpulan untuk mengatakan antara ya setuju atau tidak setuju, saya ingin mengalihkan dahulu terhadap kemungkinan lainnya sebagai perbandingan.
Pada kondisi normal atau terjaga fungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula spinalis). Ujung akson dari saraf sensori berhubungan dengan saraf asosiasi (intermediet). Nampaknya dalam kondisi tidurpun sel-sel saraf sensori tetap berfungsi mengirimkan impuls-impulsnya pada otak sehingga dalam otakpun timbul gelombang otak akan tetapi otak tidak dapat meresponnya  secara sempurna karena energi kimiawi dalam otak minim dan otak sadar sedang dalam keadaan tidak aktif.
Siklus yang terjadi dari sejak ngantuk, tidur dan bangun tidur adalah sebagai berikut.  Ketika energi kimiawi dalam otak minim maka otak sadar berasumsi bahwa dirinya lelah, jika dirasakan bahwa tubuhnya lelah biasanya manusia cendrung untuk diam beristirahat, karena tubuh diam maka gelombang otak turun hingga kira-kira mencapai gelombang Alfa rendah,  kemudian timbul ngantuk, lalu otak sadar memerintahkan fisik /tubuh untuk tidur lalu manusia bergegas dengan berbenah memposisikan diri pada posisi yang layak untuk tidur, yaitu bermaksud untuk menurunkan  gelombang otak ke gelombang Theta ( 4 - 8 hz ) lalu ngantuk dan tidur, ketika energi kimiawi dalam otak sudah penuh atau pulih 100% maka dengan impuls-impuls listik kecilpun yang dikirim indra atau otot ke otak melalui saraf sensori  kesadaran akan tercetus, lalu sadar. Impuls-impuls listrik kecil yang dikirim indra atau otot ke otak tersebut bisa berasal dari terangsangnya kulit dengan udara hangat, terrangsangnya gendang telinga dengan suara-suara yang diterima telinga, terangsangnya mata dengan sinar matahari atau lampu, dan lain-lain . Setelah sadar maka semua tergantung pada kemauan dan keperluan sang manusia seutuhnya, mau makan minum,ke kamar mandi atau mau tidur lagi, hanya saja jika tidur kita  sudah cukup, maka energi dalam otak sudah penuh, kita tdk merasakan kantuk lagi, maka otak menjadi sensitif,  impuls-impuls listrik yang dikirim indra dan otot sedikit saja dapat membangkitkan gelombang otak yang besar, sehingga sulit membuat otak kesadaran menjadi tidak sadar dan tidur kembali.
Jika tindihan gitar pada kaki, atau sentuhan telapak tangan di dada yang saya alami tersebut terjadi manakala energi kimiawi otak baru pulih  15 % - 25 %, akan sangat berbeda jika dibandingkan dengan jika terjadi pada saat energi kimiawi otak dalam kondisi telah pulih  50% - 75 % dan seterusnya. Nampaknya faktor tersebut menentukan tingkat sensitfitas otak dalam merespon impuls-impuls yang dikirimkan oleh saraf-saraf sensori ketika tidur atau menentukan tinggi rendahnya frekwensi dari gelombang yang ditimbulkan dalam otak sebagai  akibat dari impuls-impuls yang diterima dari sel-sel saraf sensori.
Kembali pada hasil penelitian dan penelaahan para pakar bahwa gelombang Delta adalah gelombang otak yang paling lambat pada kisaran frekwensi 0,1- 4 Hz,dan merupakan frekwensi dari pikiran nirsadar (unconscious mind).Pada saat kita tidur lelap,otak hanya menghasilkan gelombang Delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainya, dalam keadaan itu delta bertindak sebagai "radar" yang mendasari kerja intuisi, empati dan tindakan yang bersifat insting.
 Jika tindihan gitar pada kaki dan sentuhan telapak tangan pada dada hanya menimbulkan efek membangkitkan gelombang otak sampai  4 hz, maka hal tersebut tidak berpengaruh apa-apa, dan manusia akan tetap pada kondisi tidur. Tapi jika efek dari impuls-impuls yang dikirim saraf sensori tersebut hingga membangkitkan gelombang mencapai frekwensi gelombang otak theta rendah, maka otak memori  teresonansi, lalu aktif sendiri. Otak memori tidak bisa menterjemahkan arti impuls-impuls yang dikirimkan saraf sensori. Memori yang ditampikan adalah memori yang bersifat global , bukan memori yang sifatnya detail sebagaimana yang pernah dialami dalam kehidupan sebelumnya, maka mimpi itu hanya menampilkan gambar-gambar secara acak, wajah-wajah yang tidak dikenal, tanpa cerita, bahkan sering kali tampilan gambar pun kacau atau tidak sempurna.  Pada fase inilah yang merupakan batas sensitivitas otak tertinggi ketika otak sadar tidak aktif. Jika frekwensi gelombang otak yang ditimbulkan lebih tinggi lagi, maka yang diaktifkan bukan hanya otak memori melainkan bersama otak imajinasi. Pada kondisi ini mimpi pun menjadi tersusun merangkai sebuah cerita. Sempurna atau kurang sempurnanya cerita yang ditampilkan dalam mimpi tersebut tergantung pada tingkat kesadaran otak atau mungkin tergantung pada tinggi rendahnya frekwensi  gelombang otak yang ditimbulkan di daerah gelombang otak imajinasi. Banyak cerita mimpi yang tidak sempurna yang pernah saya alami, dan sepertinya pembaca pun sering mengalaminya, misalnya mimpi bertemu dengan si A kemudian  bersalaman, tapi seketika itu wajahnya berubah jadi orang lain atau bahkan menjadi seekor binatang, atau mimpi duduk bersila sambil melayang di udara dengan menembus pepohonan dengan tujuan menuju syurga, dan mimpi-mimpi lain yang sifatnya tidak masuk akal. Jika frekwensi gelombang otak yang ditimbulkan lebih tinggi lagi namun masih dibawah frekwensi gelombang otak sadar, maka otak motorik pun diaktifkan, dan siap untuk memberikan perintah kepada otot untuk menggerakkan anggota tubuh yang mana yang akan digerakkan, itu tergantung cerita mimpi yang ditampilkan, terutama jika mimpi-mimpi tersebut membangkitkan emosi yang mendorong otak motorik untuk menggerakkan salah satu anggota tubuhnya. Jika mimpi berteriak-teriak minta tolong maka mulut akan berusaha bicara maka terjadilah mengigau, Jika mimpi jatuh tangan atau kaki bisa bergerak bermaksud menahan, pada kondisi demikian berarti otak keseimbangan dalam keadaan aktif, jika mimpi main bola kaki bisa bergerak untuk menendang bola, dan mata mestinya paling sering bergerak-gerak sebab mimpi apapun mesti merangsang indra penglihatan, sementara  menggerakkan bola mata adalah merupakan sistim kerja otot yang relatif ringan dibandingkan anggota tubuh lainnya, inilah yang disebut sebagai mimpi REM.  Jika mimpi tersebut menampilkan cerita yang memicu emosi yang menegangkan, yang membuat jantung berdetak lebih keras, membuat nafas lebih cepat, atau membuat anggota tubuh menghentakkan gerakan, itu akan meningkatkan frekwensi gelombang otak menjadi lebih tinggi lagi yang akhirnya membangkitkan otak sadar, dan orangpun terjaga atau bangun dari tidur .
Mengenai tampilan atau cerita mimpi nampaknya tidak ada kaitannya dengan sisi apapun dari kehidupan manusia yang bersangkutan, melainkan hanya merupakan imajinasi- imajinasi secara acak saja. Bisa saja seseorang memimpikan hal yang dirindukannya, tapi itu hanya kebetulan saja, dan tidak mesti ketika seseorang rindu pada si x terus jika mimpi mesti mimpi- nya ketemu si x, tidak demikian.  Tidak ada kaitannya dengan kondisi fsikisnya yang sedang resah atau gelisah, tidak ada kaitannya dengan kodisi fisiknya yang lagi sakit. Sehubungan dengan hal tersebut, saya pernah bertanya kepada tiga orang penderita strok cukup berat yang sudah tahunan, ketiganya mengatakan bahwa mereka tidak pernah memimpikan dirinya dalam keadaan abnormal. Mereka selalu bermimpi dalam keadaan dirinya sehat atau normal. Mimpinya pun tidak selalu mimpi buruk, bahkan sering mimpi indah atau mimpi yang berkesan. Lain halnya dengan gangguan kenyamanan pada fisik yang terjadi ketika seseorang sedang tidur. Karena justru itulah yang menjadi pemicu timbulnya mimpi manusia ( menurut pengamatan saya ). Namun tetap tampilan gambar dan ceritanya seringkali tidak menggambarkan kejadian yang menimpa tubuhnya ketika itu.               
       Banyak pengalaman mimpi saya yang menjadi bukti bahwa mimpi bisa diakibatkan karena saraf sensori mendapatkan rangsangan , misalnya saya mimpi berada dipasar yang sedang ramai, ketika bangun ternyata di luar rumah memang banyak anak-anak ribut sedang bermain. Pernah juga saya mimpi seolah-olah mahluk halus menginjak perut bagian kanan bawah, lalu dalam mimpi tersebut saya merasa ketakutan dan meronta yang akhirnya tangan dan tubuh saya bergerak dan akhirnya saya terbangun, ketika sadar ternyata yang didalam mimpi diinjak mahluk halus tersebut memang sedang merasa kan sakit karena perut tersebut menindih bandul ujung tali kolor  yang terbuat dari plastik. Yang sering saya alami adalah mimpi buang air kecil berulang-ulang, dan ketika bangun memang ingin buang air kecil.
Dengan demikian muncul dalam benak saya suatu pendapat bahwa ( selain sebagai informasi dari mahluk gho’ib jin atau malaikat ) setiap mimpi adalah merupakan akibat dari segala macam gangguan kenyamanan yang terjadi pada tubuh manusia selama waktu tidur, atau setidaknya akibat dari anggota tubuh yang mendapatkan rangsangan kemudian direspon oleh saraf sensori dan disampaikan pada otak berupa impuls-impuls listrik yang akhirnya menimbulkan gelombang otak yang mampu mengaktifkan otak memori dan imajinasi. Misalnya ketika tidur berlama-lama pada satu posisi, kemudian kulit punggung menjadi panas lalu direspon oleh saraf sensori dan disampaikan ke otak, maka timbullah mimpi. Atau tidur pada posisi yang menyebabkan otot atau persendian menjadi sakit atau pegal misalnya, maka jadilah mimpi, dan sebagainya.  Dengan demikian bisa dimaklumi Jika pada paparan hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa jika menggunakan beberapa jenis narkotika, flu, dan demam bisa mengakibatkan mimpi buruk, sebab pada kondisi demikian sudah tentu badan kita merasakan sakit atau merasakan ketidak nyamanan.
Dari rangkaian urutan peningkatan kesadaran otak manusia ketika bangun dari tidur dengan mimpi yang dipaparkan di atas, dari tingkatan sensitivitas paling tinggi hingga ke tingkat sensitivitas paling rendah dalam merespon sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh saraf sensori dapat diurutkan dan diilustrasikan dengan gambar sebagai berikut :                                                                                               * Sadar
                                                                        * Motorik
                                                                     * Keseimbangan
                                                                   * Emosi
                                                                *Imajinasi
                                                             * Memori
                                                          *  Tidur  
                                                               
Jika kita amati gambar susunan sensitivitas otak tersebut menggambarkan kesempurnaan rancangan otak manusia yang menakjubkan itu, jika saja terbalik misalnya otak imajinasi aktif terlebih dahulu sebelum otak memori, maka itu tidak akan berfungsi sebab bahan-bahan cerita tidak dapat dikeluarkan atau ditampilkan.
 Akan sama kondisinya jika pembaca diharuskan mengarang cerita tentang keadaan Bali, sementara pembaca sama sekali tidak mengetahui tentang Bali, tentu pembaca tidak akan bisa menulis satu kalimatpun cerita tentang keadaan Bali tersebut.
Jika otak emosi bekerja pada frekwensi gelombang otak yang sama dengan otak berpikir atau otak logika ,maka tidak akan terjadi mimpi menakutkan yang kemudian membangunkan manusia dari tidurnya. Juga saya kira akan banyak pengalaman-pengalaman yang tragis, menakutkan, membahayakan dan lain-lain yang tidak tercatat dalam otak memori. Artinya tidak dapat diingat. Padahal kejadian-kejadian tersebut sangat-sangat penting untuk dijadikan sebagai pengalaman agar menjadi pelajaran dan dapat menghindari bahaya berikutnya. Adapun yang menjadi dasar dugaan tersebut karena faktanya memori yang paling diingat adalah cerita yang sangat membangkitkan emosi,  seperti cerita yang menakutkan, cerita mengagetkan, cerita mengerikan dan lain-lain. Dengan tingkat sensitivitas otak emosi, imsjinasi, dan memori, yang berdekatan sangat mungkin bahwa otak emosi merupakan salah satu unsur yang mengorganisir data memori selain otak logika. Terutama dalam hal memperkuat ingatan data-data yang membahayakan.
Demikian pula jika otak motorik lebih sensitif dari otak keseimbangan, maka bisa jadi manusia akan menjadi sangat rawan mengalami kecelakaan sebab akan banyak melakukan gerakan-gerakan reflex yang tidak melibatkan keseimbangan. Wallohu ‘alam.
Dengan melihat urutan peningkatan kesadaran di atas juga sepertinya bisa menjawab beberapa fenomena mimpi aneh manusia sebagaimana telah disebutkan di atas, dimana seseorang yang mimpi hingga duduk dengan mata terpejam, dan bahkan ada seorang teman yang mimpi hingga berjalan keluar kamar.  Mimpi yang demikian itu berarti otak yang aktif adalah otak memori, otak imajinasi, otak keseimbangan dan otak motorik.  Otak memori dan imajinasi adalah otak yang menampilkan gambar-gambar dan mengarang sebuah cerita kemudian emosi terangsang dengan cerita yang ditampilkan kemudian mendorong otak motorik untuk melakukan gerakan yang sesuai dengan cerita dalam mimpi tersebut dan gerakan didukung oleh otak keseimbangan sehingga mampu berdiri dan berjalan layaknya orang sadar. Uniknya, ketika tubuhnya sudah mulai bergerak mestinya frekwensi otaknya meningkat sebagai mana biasa  terjadi pada orang lain pada umumnya, sementara pada orang tersebut otak kesadarannya sama sekali tidak terpengaruh dengan peningkatan gelombang otak sebagai akibat peningkatan aktivitas tubuh tersebut, lalu apa yang membuat keunikan itu terjadi ? 

2 comments:

Anonymous said...

nice share ...

Elsa said...

Nice info :3
anyway you make such good writing :D