Sebagai salah satu contoh bahasan dalam buku yang penulis susun.
Jiika kita buka Al Qur’an surat Al Qamar : 1 maka terdapatlah kalimat wahyu
Alloh Swt “ Telah dekat (datangnya) kiamat itu dan telah terbelah bulan “. Karena
belum ada yang bisa membuktikan secara teoritis maka muncullah tanggapan bahwa
mukjijat itu biasanya tidak dapat dijelaskan dengan akal atau logika. Banyak
umat beranggapan bahwa terbelahnya bulan sebagaimana diceritakan dalam surat
tersebut merupakan mukjijat Nabi Muhammad Saw. Jika hal tersebut merupakan
mukjijat Nabi Muhammad Saw, kenapa Alloh Swt menghubungkannya dengan datangnya hari
kiamat ?.
Jelas sekali dari rangkaian ayat tersebut bahwa terbelahnya
bulan merupakan sebagian dari mekanisme terjadinya kiamat yang akan terjadi
kelak. Oleh karena itu secara teoritis mestinya dapat diketahui bagaimana
mekanismenya hal tersebut bisa terjadi. Dalam buku yang penulis susun dinyatakan
bahwa awalnya Bulan itu sama dengan Bumi, sama dengan mars, sama dengan
matahari dan lain-lain. ( teorinya dibahas dalam buku tersebut ). Oleh karena
itu dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa ketika kiamat terjadi bumipun akan sama
kejadiannya dengan bulan yaitu terbelah-belah. Qs Qaaf : 44 “ (Yaitu)
pada hari bumi terbelah-belah
menampakkan mereka (lalu mereka keluar) dengan cepat. Yang demikian itu adalah
pengumpulan yang mudah bagi Kami “ . Bulan terbelah tapi bumi
terbelah-belah, karena kita tahu bahwa bumi ini terdiri dari
lempengan-lempengan yang dibatasi patahan-patahan sebagai pemisah. Di garis-garis patahan itulah utamanya bumi akan terbelah-belah.
Sebelum terbelah bulan adalah sama dengan bumi. Berputar
pada porosnya, dan mengorbit mengelilingi bumi sebagaimana bumi berputar pada
porosnya dan mengorbit mengelilingi matahari. Ketika masa tugasnya berakhir,
bulan terbelah lalu menyatu kembali dan berhenti berputar. Kelak bumipun akan
terbelah-belah, bersatu kembali dan berhenti berputar ( kiamat ), mekanismenya
dibahas di buku tersebut .
Sebagai bukti bahwa dulunya bulan berputar pada porosnya
adalah bentuknya yang bulat. Dan sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah
adalah sekarang bulan tidak berputar pada porosnya. Demikian, Wallohu ‘alam.
No comments:
Post a Comment