Revolusi memang sudah berakhir.
Kala kutempuh jalan jauh berliku,
Telusuri pematang sawah, jalan setapak, bahkan, semak belukar,
Ketika letih menghimpit kaki,
dan lelah patahkan semangat,
kudapati gubuk tua telantar,
berpapan kayu , berpalang bambu, tua dan lapuk ,
kurebahkan badanku, lepaskan lelahku,
mata layu, tertutup kantuk,
lalu sadarku, terbang ke alam maya,
revolusi memang sudah berakhir,
ketika sadarku masih jelajahi alam maya itu,
tiba-tiba………,
ngiang suara sirene menyadarkan,
“ serangan !! ” pikirku,
Kubuka mataku, nampak sebuah pelatuk mengancam,
Namun secepat kilat tanganku menyambar, dan…” tarrr….”,
Satu suara , satu nyawa melayang,
Ia rebah…, merah…, berlumur darah ,
Tapi aku tega, tiada ngeri seujung rambut, ia musuh…
Seraya bibirku bergumam “ mampus kau nyamuk keparat …”
No comments:
Post a Comment