Penulis pernah
mengusulkan kepada DPR agar dalam setiap pemilihan para pemimpin atau wakil
rakyat , para calon yang akan dipilih tidak diperbolehkan kampanye.
Diperhatikan atau tidak oleh mereka, tidak penting buat penulis, itu hanya
sekedar sumbang saran saja.
Dasar
pemikiran penulis tentang hal tersebut ringan-ringan saja, tapi sangat prinsip
bagi orang muslim, yakni mengenai dasar hukum kampanye menurut islam.
Coba kita amati
bagaimana kebiasaan para calon pemimpin dan calon wakil rakyat berkam panye. Mereka
seringkali dengan mudahnya berjanji walaupun mereka juga belum tentu bisa mewujudkannya.
Bahkan sudah terbukti banyak janji-janji yang tidak terwujud, sementara semua
sudah tahu bagaimana hukumnya menepati janji. Kemudian hal yang mesti dilakukan
untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah orang baik biasanya mereka sangat
dermawan, penyayang kepada masyarakat , agamis, dan hal lain yang baik-baik. Jika
hal demikian mereka lakukan hanya untuk
dipilih rakyat dalam pemilu, bukan dengan ikhlas karena Alloh SWT. Maka itulah riya ,
apakah orang seperti itu akan dirahmati Alloh SWT ?
Qs An Nisaa
: 37
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh
orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah
diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami
telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.
Qs An Nisaa
: 38
Dan (juga) orang-orang
yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari
kemudian. Barang siapa yang mengambil sayitan itu menjadi temannya, maka
syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
Jadi sebenarnya
orang-orang tersebut sederajat dengan orang-orang kafir. Maka pantaslah jika kondisi negeri kita seperti ini, karena Alloh SWT tidak mungkin tidak menepati janji. Jadi jika tidak
berubah maka tingal tunggu ajab yang lebih besar barangkali ya, karena menunggu barokah dari
Alloh SWT hampir tidak ada harapan jika demikian. Itupun jika umat percaya pada
Al Qur’an.
Jika saja partai
Islam hanya satu dan tidak korup dan umat Islam peduli dengan Islamnya maka
untuk pemilu tidak perlu lagi kampanye, cukup para ustadz saja yang mengarahkan
dalam pengajian-pangajian, Insya Alloh . Wallohu’alam
No comments:
Post a Comment