Kira-kira 6 atau 7 bulan, penulis pelajari mengenai data-data dari hasil penelitian para ahli astronomi termasuk data-data dari Nasa yang hampir semuanya penulis searching di Internet. Dengan cara pelajari data langsung tulis, maka dalam kurun waktu tersebut terwujudlah buku kecil sekitar 120 halaman dengan kata pengantar di bawah ini. Rencananya buku ini akan dicoba diusulkan ke penerbit untuk diterbitkan. Oleh karena itu, di sini penulis mau coba uji minat pembaca terhadap buku ini, caranya jika pembaca berminat memilikinya tolong sms ke 088218147489, atau email ke esutrisna65@gmail.com. Terimakasih.
Kata pengantar
Puji syukur penulis
panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis
dapat menyelesaiakan karya tulis atau buku yang berjudul “Penciptaan bumi
dan langit serta kehancurannya menurut Al Qur’an”. Meskipun banyak
rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi
penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik.
Adapun
yang menjadi motivasi penulis dalam mewujudkan karya ini karena memang penulis
punya pemikiran lain tentang bagaimana Alloh Swt menciptakan alam jagat raya
ini, terutama ketika membandingkan teori-teori dan analisa para ahli dengan
ayat-ayat Al Qur’an mengenai awal dan akhirnya alam semesta ini.
Misalnya
dalam Al Qur’an disebutkan “Dan apakah
orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya
dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami
jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beri -man? QS 21 – Al Anbiyaa : 30
Ayat ini mengisyaratkan bahwa bumi, matahari, dan
planet-planet pada awalnya adalah material yang sama, dipisahkan dengan cara
yang sama, maka hasilnyapun sama, ada panas, ada magnet ( gravitasi ), dan ada
putaran. Maka penulis memperkirakan bahwa proses yang berlagsung dalam
pembangkitan panas di matahari dan di bumi serta di planet-planet itu pun sama.
Jika di matahari terjadi reaksi fusi, maka di dalam bumi mestinya terjadi
reaksi fusi juga. Jika di dalam bumi tidak mungkin terjadi reaksi fusi, maka di
matahari tidak mungkin reaksi fusi juga.
Dengan demikian penulis berpendapat
bahwa panas dan cahaya matahari dibangkitkan bukan dengan reaksi fusi melainkan
sebagai perubahan bentuk energy dari energy dahsyat saat terjadi pemisahan bumi
dan langit ( Energi Big bang), demikian pula panas dalam bumi. Karena "Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang
lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energy)" itulah hukum kekekalan
energy.
Dengan teori analisis yang penulis
perkirakan maka dapat ditelusuri apa itu tenaga endogen yang menggeser
lempeng-lempeng bumi, bagaimana terbentuknya bintang spiral pusat galaksi
bimasakti, bagaimana terjadinya lintasan orbit planet matahari yang ellips,
juga sekaligus menolak kemungkinan adanya Black hole, dan lain-lain.
Dari sekian banyak teori baru yang
penulis kemukakan mungkin ada yang benar, tapi mungkin juga ada yang salah,
karena itu sebelumnya penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang ada, dan
semoga Alloh Swt. mengampuni kesalahan penulis. Amin. Namun demikian penulis
berharap teori-teori tersebut dapat dikembangkan selanjutnya dan dapat diambil
manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung.
Yang paling penting, semoga ini semua
dapat meningkatkan keimanan umat terhadap kemaha besaran Alloh Swt., amin.
Wassalam
No comments:
Post a Comment