" Turki Antusias Berinvestasi di Jawa Barat " Ini
adalah salah satu judul tulisan yang dimuat PR senin 28 Oktober 2013. Jika
disimak isi tulisan tersebut sepertinya pemerintah nampak begitu gembira dan
siap menyambutnya. Seperti mendapatkan rejeki nomplok.
Dalam setiap penanaman modal asing atau pendirian perusahaan
kerja sama dengan perusahaan asing dan lain-lain sejenis itu, mestinya dipertimbangkan bahwa perusahaan
tersebut harus menguntungkan rakyat ( secara pendapatan per kapita ) dan
menguntungkan negara secara devisa selama perusahaan tersebut berlangsung.
Dengan dasar pertimbangan tersebut maka dapat dipetakan
bidang usaha apa saja yang sebaiknya menggunakan modal asing tersebut. Jangan
sampai setelah perusahaan tersebut berjalan lama akhirnya negara kita merasa
dikuras secara devisa. Apa lagi jika ternyata perusahaan tersebut bersifat
merusak lingkungan atau menyerap tenaga kerja yang minim. Maka dikhawatirkan
itu akan menyengsarakan rakyat di masa yang akan datang.
Seandainya ada perusahaan asing yang mau membangun pabrik
yang mengelola hasil perkebunan kita dan banyak mempekerjakan rakyat, serta
pruduknya di Export, maka itulah sebaik-baiknya investasi modal asing.
Sekarang bandingkan jika perusahaan asing membangun jalan
tol, atau perusaan asing membangun pembangkit listrik, perusahaan asing
menggali minyak bumi, perusahaan asing mengolah air bersih, yang kesemuanya itu
merupakan konsumsi vital rakyat kita sendiri, saya kira jika ini terjadi aka merupakan kondisi
yang mengerikan.
Saya harap pemerintah dapat mengkaji lebih baik.
No comments:
Post a Comment