Membaca Al Qur’an dengan artinya dan memahaminya untuk
mendapatkan pelajaran memang sudah seharusnya dilakukan, akan tetapi manakala
mendapatkan suatu kalimat atau perumpamaan yang sulit dipahami dan sulit untuk
diambil sebagai pelajaran bahkan terasa tidak masuk akal maka lewati saja dan
tetap pada keyakinan bahwa itu dari Alloh Swt. dan yakini bahwa akal kita belum
sampai untuk memahaminya, misalnya ayat berikut ini,
“ Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya
” ( An Naazi’aat : 30 )
Memang wajar jika kemudian beranggapan bahwa bumi ini datar.
Akan tetapi ilmu pengetahuan yang kita dapatkan telah membuktikan bahwa bumi
ini bulat. Walau demikian jangan katakan bahwa Al Qur,an tidak masuk akal
karena ayat tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kekuasaan Alloh Swt.
dengan batas kemampuan pandangan manusia. Bayangkan, bagaimana dampaknya jika
ketika itu dikatakan bumi ini bulat, bagai mana masyarakat ketika itu bisa
menerima keterangan yang diluar nalar dan fakta menurut kemampuan pandangannya
yang begitu nyata, sementara itu sangat diharapkan masyarakat mempercayai
kebenaran Al Qur’an, tentunya orang yang menentang Rosululloh Saw, sangat mudah
melecehkan dan membantahnya.
Lain halnya dengan ayat berikut;
“Apabila
matahari digulung,” ( Qs At Takwir : 1 )
Arti
secara umum dari kata digulung dapat
dilihat dalam kamus besar bahasa Indonesia, ini kutipannya;
gu·lung n 1
benda yg berlembar-lembar atau berutas-utas yg dilipat menjadi berbentuk bulat;
2 kata penggolong untuk benda berlembar-lembar atau berutas yg dilipat
menjadi bulat: tikar sebanyak lima --;
meng·gu·lung v 1 melipat benda berbentuk lembaran menjadi berbentuk bulat panjang atau pendek: nelayan itu ~ layar perahunya; 2 membelit-belit (tali, benang, dsb) pd kumparan (gelendong dsb): anak itu ~ benang layang-layang; 3 ki mendesak (mengejar) dan mengalahkan (menangkap dsb): polisi belum berhasil ~ kawanan perampok kelas kakap itu;
meng·gu·lung v 1 melipat benda berbentuk lembaran menjadi berbentuk bulat panjang atau pendek: nelayan itu ~ layar perahunya; 2 membelit-belit (tali, benang, dsb) pd kumparan (gelendong dsb): anak itu ~ benang layang-layang; 3 ki mendesak (mengejar) dan mengalahkan (menangkap dsb): polisi belum berhasil ~ kawanan perampok kelas kakap itu;
ketika menerangkan
matahari, maka tidak ada kekhawatiran akan bertentangan atau tidak dengan nalar
masyarakat waktu itu, sebab saat itu tidak ada manusia yang nalarnya sampai
kepada pengetahuan tentang matahari sehingga tidak akan ada yang membantah
pernyataan ayat tersebut.
Lalu sekarang, pengetahuan
mengenai matahari, masyarakat umum sudah mengetahui bagaimana keberadaan
matahari yang sesungguhnya menurut para peneliti.
Dan jika menafsirkan ayat
tersebut dengan terjemahan kata yang sesuai dengan arti kata menurut kamus
besar bahasa Indonesia tersebut, itu menimbulkan pemahaman yang menyalahi ilmu
pengetahuan modern, karena ayat tersebut seolah-olah menginfor -masikan bahwa
matahari itu berupa lembaran-lembaran
yang dibentangkan yang kelak akan berakhir dengan cara digulung seperti menggulung kain, sehingga ada
kekhawatiran penyesatan umat dengan logika science dan teknologi.
Sekarang mari kita coba
alternatif pemahaman bahasa dengan paradigma lain di mana menurut pemahaman
saya kata gulung ini memiliki makna filosofis atau definisi sebagai berikut; gulung
adalah kondisi di mana saling mendekatnya sejumlah material secara teratur
sehingga mengelilingi sebuah titik.
Dengan definisi
demikian, maka yang bisa digulung itu bukan hanya material lembaran, akan
tetapi bisa bermakna sebuah benda yang dikerumuni oleh material-material lain
di sekelilingnya.
“ dan
apabila bintang-bintang berjatuhan ” ( Qs At Takwir : 2 )
Jadi bintang-bintang
tersebut berjatuhan ke matahari hingga akhirnya matahari digulung bintang-bintang yang berjatuhan kepadanya, bukan ke bumi, karena bumipun akhirnya akan jatuh padanya.
Hal itu terjadi, karena selama ini semua planet yang beredar mengelilingi matahari adalah sebagai efek dari keseimbangan antara gaya tarik/ gravitasi inti matahari dengan gaya sentrifugal putarannya inti matahari. Di saat inti matahari berhenti berputar, atau kecepatan putar nya menurun hingga gaya gravitasi lebih besar daripada gaya sentrifugalnya dan itu pasti akan terjadi ( menurut pemahaman saya ), maka hilanglah gaya sentrifugalnya, dan tinggallah gaya tarik/ gaya gravitasi inti matahari yang akan menarik semua material/ planetnya hingga menggulung inti matahari.
Wallohu'alam
semoga bermanfaat
Hal itu terjadi, karena selama ini semua planet yang beredar mengelilingi matahari adalah sebagai efek dari keseimbangan antara gaya tarik/ gravitasi inti matahari dengan gaya sentrifugal putarannya inti matahari. Di saat inti matahari berhenti berputar, atau kecepatan putar nya menurun hingga gaya gravitasi lebih besar daripada gaya sentrifugalnya dan itu pasti akan terjadi ( menurut pemahaman saya ), maka hilanglah gaya sentrifugalnya, dan tinggallah gaya tarik/ gaya gravitasi inti matahari yang akan menarik semua material/ planetnya hingga menggulung inti matahari.
Wallohu'alam
semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment