Translate

Tuesday, 10 September 2013

KITA BUKTIKAN, BAHWA BULAN PERNAH TERBELAH


Sebagai salah satu contoh bahasan dalam buku yang penulis susun.


         Jiika kita buka Al Qur’an surat  Al Qamar : 1 maka terdapatlah kalimat wahyu Alloh Swt “  Telah dekat (datangnya) kiamat itu dan telah terbelah bulan “. Karena belum ada yang bisa membuktikan secara teoritis maka muncullah tanggapan bahwa mukjijat itu biasanya tidak dapat dijelaskan dengan akal atau logika. Banyak umat beranggapan bahwa terbelahnya bulan sebagaimana diceritakan dalam surat tersebut merupakan mukjijat Nabi Muhammad Saw. Jika hal tersebut merupakan mukjijat Nabi Muhammad Saw, kenapa Alloh Swt menghubungkannya dengan datangnya hari kiamat ?.
         Jelas sekali dari rangkaian ayat tersebut bahwa terbelahnya bulan merupakan sebagian dari mekanisme terjadinya kiamat yang akan terjadi kelak. Oleh karena itu secara teoritis mestinya dapat diketahui bagaimana mekanismenya hal tersebut bisa terjadi. Dalam buku yang penulis susun dinyatakan bahwa awalnya Bulan itu sama dengan Bumi, sama dengan mars, sama dengan matahari dan lain-lain. ( teorinya dibahas dalam buku tersebut ). Oleh karena itu dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa ketika kiamat terjadi bumipun akan sama kejadiannya dengan bulan yaitu terbelah-belah. Qs Qaaf : 44 “  (Yaitu) pada hari bumi terbelah-belah menampakkan mereka (lalu mereka keluar) dengan cepat. Yang demikian itu adalah pengumpulan yang mudah bagi Kami “ . Bulan terbelah tapi bumi terbelah-belah, karena kita tahu bahwa bumi ini terdiri dari lempengan-lempengan yang dibatasi patahan-patahan sebagai pemisah. Di garis-garis patahan itulah utamanya bumi akan terbelah-belah.
       Sebelum terbelah bulan adalah sama dengan bumi. Berputar pada porosnya, dan mengorbit mengelilingi bumi sebagaimana bumi berputar pada porosnya dan mengorbit mengelilingi matahari. Ketika masa tugasnya berakhir, bulan terbelah lalu menyatu kembali dan berhenti berputar. Kelak bumipun akan terbelah-belah, bersatu kembali dan berhenti berputar ( kiamat ), mekanismenya dibahas di buku tersebut .
         Sebagai bukti bahwa dulunya bulan berputar pada porosnya adalah bentuknya yang bulat. Dan sebagai bukti bahwa bulan pernah terbelah adalah sekarang bulan tidak berputar pada porosnya. Demikian, Wallohu ‘alam.

Thursday, 1 August 2013

BISAKAH DIAKHIRI PERBEDAAN PENENTUAN AWAL DAN AKHIR BULAN PUASA ?

Jika penampakan hilal berada diantara 0 - dibawah 2 derajat, maka perbedaan satu ramadhan atau satu syawal masih nampak sulit dipersatukan. Nampaknya peringatan Alloh SWT. dalam ayat-ayat berikut  belum menyentuh benak sebagian umat Islam, atau mungkin penulis yang salah memaknai hubungan antara ayat-ayat tersebut dengan situasi dan kondisi yang ada. Tapi cobalah semua mengkaji ulang. 

, QS Ali Imron :103 :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali ( Agama ) Alloh dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu ( masa jahiliyah ) bermusuh-musuhan maka Alloh menjinakkan antara hatimu, menjadilah kamu karena ni’mat Alloh orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk “. 
QS Ali Imron : 105
“ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat “
QS ArRuum : 31 & 32
“ dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka . “

Beberapa kelompok umat Islam yang setiap kelompoknya memiliki pemimpin yang ditaati hanya oleh umatnya masing-masing maka berarti umat Islam itu bercerai berai, berarti umat Islam melanggar kitabnya sendiri .  
Kita juga melihat bahwa tiap-tiap golongan itu saling membangga-banggakan besar jumlah umatnya, merasa umat yang lebih maju dari keilmuannya, merasa paling banyak memiliki pesantrennya, merasa paling lurus ajarannya, dan lain-lain.
Ada dua kalimat yang menyertai perbedaan penentuan satu  ramadhan tersebut yang ingin penulis komentari ;
1. " Dewasa dalam menyikapi perbedaan ", jika kalimat tersebut dimaksudkan bahwa dengan terjadinya  perbedaan penentuan awal dan akhir bulan ramadhan kemudian umat Islam menganggap wajar, boleh dan dibiarkan. Maka berarti semakin banyak pelanggaran terhadap ajaran dengan dalih perbedaan pemahaman yang dibiarkan dan dianggap wajar itu dianggap lebih dewasa. Kita harap maknanya tidak demikian, mungkin maksudnya dewasa dalam upaya penyelesaiannya.
2. " Masalah perbedaan ini tidak usah dibesar-besarkan " . Setuju sekali, sebab menurut pemahaman penulis dengan rujukan ayat-ayat di atas mengisyaratkan bahwa masalah tersebut memang sudah besar, jadi tidak perlu dibesar-besarkan lagi. Rasanya dalam urusan dosa, membesar-besarkan ( menganggap besar ) dosa kecil itu jauh lebih baik dari pada mengecil-kecilkan ( menganggap kecil ) dosa besar. so, be careful ! 

Kembali pada pertanyaan yang menjadi judul di atas BISAKAH DIAKHIRI PERBEDAAN PENENTUAN AWAL DAN AKHIR BULAN PUASA ?, jawabnya adalah BISA jika Alloh SWT menghendaki, dengan syarat umat mengusahakannya,
Ar-Ra'd ayat 11. “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. ” .

Rasa-rasanya masalah tersebut tidak serumit pasukan pak Habibie dulu mebuat pesawat terbang, tapi nyatanya beberapa pesawat bisa terbang, tapi masalah tersebut tak selesai-selesai. 
Penulis kira ada beberapa syarat untuk menyelesaikannya, diantaranya yaitu umat yang cerdas, dan solusi cerdas. Pertama, kecerdasan umat perlu diuji hanya dengan pertayaan, apakah umat lebih menghendaki menjadi anggota kelompok Islam tertentu ( NU, Muhammadiyah, Persisi, dll ) atau lebih menghendaki masuk Syurga. ?,  jika dihadapkan  pada QS Ar Ruum : 31 & 32  tersebut di atas maka pertanyaan tersebut harus dipilih salah satunya.Wallohu'alam. Orang cerdas pasti pilih masuk Syurga.
Kedua, penulis menawarkan sebuab solusi, silakan menilai, apakah solusi cerdas atau bukan, penulis tidak tahu. Atau anggap saja penulis sebagai orang yang sok tahu. Biasa, dari pada dibiarkan begitu saja .
Saran penulis adalah, umat Islam Indonesia harus memilih satu pemimpin umat untuk dipatuhi oleh semua umat, semua ormas. Tidak ada fatwa kecuali dari beliau, sehingga tanggal awal dan akhir ramadhan difatwakan hanya oleh beliau. Dengan begitu secara otomatis menggugurkan NU, Muhammadiya, dll sebagai golongan yang memecah belah agama . Pemimpin Islam bisa jadi kepala negara, bisa juga tidak, tapi akan merupakan suatu ibadah jika umat mengusahakannya menjadi sebagai kepala negara. Rasanya layak jika sementara ini ketua MUI menjadi pemimpin umat, tinggal kesepakatan saja, tapi setelah sepakat tidak ada lagi umat yang mengabaikan fatwanya. Wallohu 'alam.   

Sekian, semoga bermanfaat.

Wassalammu' alaikum  Wr. Wb.

Saturday, 1 June 2013

TEORI MELETUSNYA GUNUNG TANGKUBAN PERAHU DAN GUNUNG PAPANDAYAN




Dalam al qur'an Qs Thaahaa : 105 disebutkan bahwa ketika kiamat datang, gunung-gunung  itu akan duhancurkan sehancur-hancurnya. Dalam buku yang penulis susun yang berjudul “ PENCIPTAAN BUMI DAN LANGIT SERTA KEHANCURANNYA MENURUT AL QUR’AN “ ( belum terbit ) di uraikan beberapa teori dengan sub judul " Bagaimana gunung bisa meletus ?" . salah satu teorinya adalah karena dalam rongga gunung tersebut terakumulasi uap air yang bertekanan tinggi. Hal ini bisa terjadi karena adanya pergeseran lempeng tektonik atau rekahan tanah yang kemudian menimbulkan rebahnya atau longsornya di dalam rongga gunung yang terdapat kantung-kantung air, sehingga sejumlah air masuk ke rongga gunung tersebut dan langsung berubah menjadi uap air yang bertekanan karena panasnya magma.
Tentu pembaca sulit membayangkan bagaimana peristiwa tersebut bisa terjadi, sebab imajinasi pembaca tentang magma dalam gunung berapi itu   sesuai dengan teori yang informasinya telah didapat dari sumber pengetahuan yang lalu, padahal teori yang penulis kemukakan berbeda dengan teori yang lalu tersebut di mana magma di dalam perut gunung berapi itu tidak terdapat dapur magma melainkan magma  tersebut langsung satu ruangan dengan plasma dan inti bumi. Ilustrasi gunung dan magma tersebut penulis gambarkan di bawah ini. ( teori terbentuknya bumi dan gunung dibahas dalam buku tersebut ).



Letusan gunung model ini akan mengeluarkan gas uap air beserta material debu, pasir dan bahkan batuan sebagai lapisan material gunung yang dipecahkan atau diledakkan dengan tekanan uap air tersebut, yang kemudian bisa saja disusul dengan mengeluarkan lava pijar jika dorongan balik magma sampai di lubang pecahan gunung tersebut, tapi mungkin juga tidak sampai mengeluarkan lava pijar. Proses terjadinya letusan tersebut adalah ketika sejumlah air masuk ke rongga gunung, seketika itu air berubah menjadi uap bertekanan tinggi, sehingga magma tertekan ke bawah. Ketika lapisan tanah puncak gunung tidak tahan dengan tekanan tersebut maka pecahlah tanah itu dan materialnya menyembur ke udara ( gunung      meletus ) . Dengan hilangnya tekanan di rongga gunung itu maka magma yang tadinya tertekan ke bawah berbalik melepaskan tekanan tersebut dengan meluncur ke atas. Jika tekanan balik magma itu besar dan lubang letusan cukup besar pula sehingga tekanan uap air dalam rongga gunung dengan seketika menjadi normal atau 1 atmosfhere, maka cairan magma akan keluar. Tapi jika tekanan balik magma kecil atau lubang letusan gunung kecil sehingga penurunan tekanan uap air dalam rongga gunung lambat, maka magma tidak akan sampai keluar, dan letusan gunung hanya mengeluarkan pasir dan abu saja. Letusan gunung model begini hanya mungkin mengeluarkan lava kira-kira 1 sampai 3 kali saja, tidak akan terus menerus. Tapi itupun tergantung pada tinggi rendahnya lubang letusan dari permukaan magma normal.
Kemungkinan model letusan gunung seperti inilah yang telah terjadi di gunung tangkuban perahu dan gunung Papandayan Garut baru-baru ini, hal itu terjadi karena memang di lingkungan gunung tersebut sedang mendapatkan rembesan air hujan yang banyak.
Meletusnya gunung di hari kiamat jauh lebih dahsyat dari itu, dan teorinya dibahas dalam buku tersebut.  Wallohu ‘alam.
  

PANCA INDRA ATAU HEXA INDRA ?


Manusia sebagai mahluk tuhan yang paling sempurna  dibekali  dengan beberapa alat deteksi  untuk mengamati lingkungannya  agar mampu mengantisipasi kelangsungan hidupnya dari berbagai situasi dan kondisi alam sekitarnya. Demikian pula dengan hewan-hewan tertentu. Alat deteksi tersebut lajimnya disebut sebagai Panca Indra. Dikatakan Panca indra karena memang pada awalnya diperkenalkan oleh ilmuwan bahwa anggota tubuh yang digunakan sebagai alat deteksi tersebut ada lima organ tubuh yaitu: Mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit. 
                Adapun mengenai fungsi-fungsi dari masing-masing alat indra tersebut sudah pada mengerti karena memang hampir semua orang dapat merasakannya kecuali orang-orang yang memiliki ketidak sempurnaan organ tubuh tersebut dan anak yang belum mengerti.
     1. Dengan mata kita dapat membedakan warna, cahaya, bentuk, dan juga perkiraan jarak.
     2. Dengan hidung kita dapat membedakan bau.
     3. Dengan telinga kita dapat membedakan suara.
     4. Dengan lidah kita dapat membedakan rasa. Ada asin, manis, asam, pahit, dll.
     5. Dengan kulit kita dapat membedakan suhu, kekasaran, dan sentuhan .
               Kepekaan insting atau naluri  sering disebut-sebut sebagai indra ke enam, walaupun ini hanyalah sebatas istilah, karena memang dalam setiap catatan ilmu pengetahuan resmipun masih tetap tercatat Panca Indra. Memang untuk menyertakan kepekaan insting atau naluri ke dalam golongan indra, ini agak sulit diterima. Karena selain kemampuannya yang tidak terukur, juga tidak sama untuk setiap orang. Selain dari pada itu tidak terdapat bentuk fisik organ tubuh yang menjadi  alat penerima rangsangannya atau sinyalnya.
                Namun, walaupun demikian, apakah benar tidak ada lagi satu bentuk organ tubuh yang berfungsi sebagai alat deteksi terhadap keberadaan lingkungannya ?
Sekarang begini, jika di perlintasan jalan kaki anda ada bungkusan kantung plastik sebesar bola sepak. Dengan mata hanya terlihat besarannya dan bentuknya, tapi tidak kelihatan isinya, dan dengan kemampuan panca indra yang tercatat di atas sudah tidak terdeteksi hal yang menghawatirkan untuk memperlakukan bungkusan kantung plastik itu sebagai bola sepak.  Lalu apakah anda berani tiba-tiba menendang bungkusan kantung plastik itu sekerasnya dan sejauh-jauhnya ?. apakah anda tidak memiliki alat indra yang lain untuk mendeteksi bahayanya ?. Padahal jika anda tiba-tiba menendang bungkusan tersebut sekeras-kerasnya, bisa jadi bungkusan itu terlontar jauh, tapi bisa juga kaki anda yang patah. Untuk hal demikian anda memerlukan alat deteksi yang belum disebutkan dalam golongan Panca Indra, yaitu “ Otot “.
Dengan otot tangan, anda bisa mengangkat dan menekan apakah bungkusan tersebut aman untuk ditendang sekerasnya atau tidak ?. atau anda dapat menggunakan otot kaki dengan menggesernya dan menginjaknya terlebih dahulu untuk mengukur seberapa berat dan seberapa keras bungkusan itu sehingga anda bisa berkesimpulan berani atau tidak menendang sekerasnya bungkusan tersebut.
            Saya kira otot termasuk golongan indra, karena jelas fisiknya dan jelas fungsi deteksinya. Di mana otot tersebut berfungsi untuk mendeteksi perkiraan besaran gaya, berat atau  ringan, keras atau lunak, gaya tarik atau gaya dorong, gaya pegas, gaya lentur, merasakan berat ke arah mana badan kita untuk kemudian diseimbangkan, dan lain-lain. Dengan indra tersebut maka orang tua dapat memperkirakan barang bagaimana yang dianggap aman yang akan diberikan kepada anak kecilnya. Dll. 
Jadi bukan Panca Indra melainkan Hexa Indra jika demikian, setuju tidak ?.  
                               


Wednesday, 1 May 2013

Golput itu Nasionalis, golput itu agamis, golput itu Islami


 Tahun 2014 mendatang akan dilaksanakan pemilu. Di mana dalam pemilu tersebut akan dilakukan pemilihan calon anggota DPR dari Partai-partai, dan pemilihan presiden dari partai-partai juga, namun diperkirakan ada calon presiden independen. Padahal berulang kali Pak Mahpud MD mengungkapkan bahwa semua partai bermasalah ( korupsi ). Dan juga dalam setiap kampanye mereka selalu berjanji untuk memperbaiki Negara, namun nyatanya sebaliknya malah makin semerawut. Walaupun sejak dulu rakyat sudah tahu bahwa kondisinya demikian, namun rakyat masih tetap setia memilih partai-partai tersebut dengan dalih memilih yang terbaik dari yang buruk, seolah rakyat tidak punya daya dan upaya untuk memperbaikinya. Ini adalah suatu kekeliruan, karena semestinya demokrasi itu adalah rakyat yang menentukan.
Namun kemarin-kemarin nampaknya masyarakat Jawa Barat dan  Sumatra Utara mulai memperlihatkan gerakannya atas ketidak setujuannya dengan kondisi demokrasi Negara kita dengan sebuah bukti kemenangan GOLPUT dalam pemilihan gubernurnya. Namun sayang kondisi tersebut belum dijadikan sebagai barometer untuk perbaikan pada proses demokrasi berikutnya. Partai-partai masih menganggap hal tersebut merupakan hal sepele, dan optimis bahwa partainya masih akan mampu mendulang banyak suara di pemilu mendatang. Jika partai-partai tersebut mencoba berintrospeksi, kira-kira daya tarik apa yang dimiliki partai-partai yang diminati rakyatnya setelah diungkapkan oleh pak Mahpud di atas dan bermunculannya fakta–fakta negatif  mengenai prilaku anggota dewan yang tersebar di media masa ?, apakah fanatisme golongan islam masih efektif ?.
Seorang yang mencintai  Negara dan bangsanya, tentunya ia akan memiliki hasrat untuk memperbaiki kondisi tersebut. Dan seorang yang beragama, agama apapun, tentunya ia tidak akan mau mendukung partai yang korup sebelum mereka memperbaikinya. Tapi yang menjadi soal adalah bagaimana rakyat dapat memperbaikinya ?. Apakah dengan GOLPUT sebagaimana dilakukan sebagian masyarakat Jabar dan Masyarakat Sumut dapat memperbaiki keadaan?. Jika semua rakyat yang bukan anggota partai mengikuti langkah sebagian masyarakat Jabar dan masyarakat Sumut tersebut di pemilu mendatang ( GOLPUT ) DITAMBAH mengemukakan keinginannya  yang menjadi alasan GOLPUT, rasa-rasanya para penyelenggara Negara terpaksa harus meresponnya. Memang nampaknya GOLPUT adalah satu-satunya cara bagi rakyat untuk memperbaiki system politiknya, tentunya untuk memperbaiki negaranya. Dengan paham demikian maka “ Golput itu Nasionalis, golput itu agamis”. Namun sayang, jika kelak hasil pemilu diketahui bahwa GOLPUT mencapai 85 % misalnya, maka Negara akan menderita kerugian biaya pemilu, karena harus mengulang dengan nuansa politik baru.
Maka dari itu, jika berencana GOLPUT dan tidak merugikan Negara, maka secara serempak kaum GOLPUT harus menampakkan diri sebelum pemilu dilaksanakan dengan memasang bendera atau stiker di rumah atau di kendaraan miliknya. Bendera atau stikernya apa saja, misalnya tulisi saja GOLPUTer. Atau bahkan bisa membuat kesepakatan dengan memakai pakaian putih di setiap hari jum’at misalnya. Jika kaum  GOLPUT menampakkan jumlah yang mayoritas, diharapkan pemerintah aspiratif dengan merespon keinginan rakyatnya dan menyatakan kondisi Negara dalam keadaan darurat politik dengan menunda jadwal pemilu sampai para penyelenggara Negara berhasil memperbaiki partai-partainya.
Memang harus ada perwakilan kaum GOLPUT yang menjelaskan, kondisi bagaimana yang diharapkan untuk membangun system pemerintahan yang baik bagi kultur bangsa Indinesia. Rasanya jika kita perhatikan dari semua partai peserta pemilu yang sudah di syahkan KPU, semua memiliki visi dan misi yang sama, pasti menjanjikan hal-hal yang baik dan memperbaiki keadaan bagi rakyat, pasti banyak janjinya karena memang banyak hal dalam keadaan kondisinya kurang baik . Sementara  idiologinya dapat dipisahkan hanya menjadi 2 kelompok besar, yakni idiologi Pancasila Nasional, dan idiologi Pancasila Islami. Maka idealnya partai-partai tersebut dikerucutkan cukup menjadi 2 partai saja, yaitu partai berbasis Islam dan partai nasionalis. Satu partai pemerintahan dan satu partai oposisi. Tapi kayaknya ada yang mau usul menjadi 3 partai. Berarti tambah satu partai abu-abu, idiologinya tidak jalas, posisinya juga tidak jelas. Maaf, ini pendapat penulis, bukan mewakili kaum GOLPUT.
Jika hal demikian terjadi, sepertinya perbaikan kondisi pemerintahan dalam beberapa hal akan dapat terwujud. Misalnya kampanye tidak perlu jor-joran, tidak perlu politik uang, sebab dengan 2 idiologi tersebut akan menumbuhkan energy besar fanatisme calon pemilih yang mungkin tidak akan bisa dibeli. Jika partai pemerintah korup, maka partai oposisi siap menang dalam pemilu mendatang. Jika kedua partai tersebut memiliki cara seleksi calon anggota dewan yang benar, maka anggota dewan kita akan lebih bermutu, karena penempatan peringkat kwalitas individu calon anggota dewan lebih terorganisir. Mestinya tidak terjadi, jika orang-orang yang kalah dari seleksi yang benar kemudian keluar dari partai tersebut dan mendirikan partai baru. Jika itu terjadi maka partai yang baru itu pasti partai pecundang.
Jika rakyat tidak mengambil langkah, maka rakyat hanya akan menjadi objek ambisius orang-orang yang nampaknya sangat diragukan punya keinginan untuk memperbaiki negara yang korup dan semerawut  ini. Jangan-jangan mereka mendirikan dan mendukung KPK hanya untuk rival main petak umpet korupsi dan sekaligus meyakinkan rakyat saja . Jika memang para penyelenggara pemerintahan itu anti korupsi, kenapa tidak dibuatkan undang-undang kepartaian seperti berikut misalnya ” Partai yang pejabatnya terbukti melakukan tindak pidana korupsi tidak diikut sertakan pada pemilu mendatang atau dibubarkan“  karena memang menetapkan seorang pejabat partai atau pejabat pemerintah dari perwakilan partai adalah kebijakan kolektif anggota partai yang bersangkutan.  Dan tidak mustahil ia ditugaskan untuk mendapatkan dan mengambil kesempatan itu untuk dana keperluan partainya, Wallohu ‘alam  
Barangkali pembuatan undng-undang kepartaian tersebut dapat dijadikan sebagai tantangan seleksi alam terhadap keberadaan suatu partai. Kita amati, partai siapa saja yang pertama mengusahakan   dibuatnya undang-undang sejenis itu hingga dapat diberlakukan pada pemilu mendatang, maka pemilih sebaiknya memilih partai tersebut sebagai alternative. Jika partai itu partai islam dan partai tersebut terbebas dari jeratan undang-undang itu, maka umat Islam mendapatkan momen yang tepat untuk membentuk 1 partai Islam yang HALAL untuk didukung, Wallohu ‘alam .
Bagi umat Islam, Jika hanya ada 1 partai Islam yang tidak korup di Indonesi, maka itulah partai yang halal untuk didukung. Tapi jika ada partai Islam lebih dari satu walaupun tidak korup maka semua partai Islam tersebut tidak halal lagi untuk didukung, apalagi korup, karena mereka berarti memecah belah perjuangan umat, sebab berpecah - belah atau bercerai - berai adalah perbuatan yang dilarang menurut Al Qur’an.
, QS Ali Imron :103 :
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali ( Agama ) Alloh dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu ( masa jahiliyah ) bermusuh-musuhan maka Alloh menjinakkan antara hatimu, menjadilah kamu karena ni’mat Alloh orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk “. 
QS Ali Imron : 105
“ Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat “

QS ArRuum : 31 & 32
“ dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,
yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka . “

Jika demikian maka jelas bahwa GOLPUT itu Islami, Wallohu ‘alam

Penulis yakin bahwa para politikus handal yang sekarang menduduki kursi MPR/DPR itu sadar bahwa kalaupun partai-partai tersebut dikerucutkan menjadi 2 partai, mereka akan tetap menduduki kursi tersebut, karena memang mereka diperlukan. Karena itu sebaiknya para politisi handal tersebut memperlihatkan kemampuannya untuk mereformasi partai politiknya.

Sekian, semoga bermanfaat, amin .

Tuesday, 2 April 2013

Fusi matahari, benarkah ??


         Kira-kira 6 atau 7 bulan, penulis pelajari mengenai data-data dari hasil penelitian para ahli astronomi termasuk data-data dari Nasa yang hampir semuanya penulis searching di Internet. Dengan cara pelajari data langsung tulis, maka dalam kurun waktu tersebut terwujudlah buku kecil sekitar 120 halaman dengan kata pengantar di bawah ini. Rencananya buku ini akan dicoba diusulkan ke penerbit untuk diterbitkan. Oleh karena itu, di sini penulis mau coba uji minat pembaca terhadap buku ini, caranya jika pembaca berminat memilikinya tolong sms ke 088218147489, atau email ke esutrisna65@gmail.com. Terimakasih.    
 
Kata pengantar
            Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya penulis dapat menyelesaiakan karya tulis atau buku yang berjudul Penciptaan  bumi dan langit serta kehancurannya menurut Al Qur’an”. Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang penulis alami dalam proses pengerjaannya, tapi penulis berhasil menyelesaikannya dengan baik.
            Adapun yang menjadi motivasi penulis dalam mewujudkan karya ini karena memang penulis punya pemikiran lain tentang bagaimana Alloh Swt menciptakan alam jagat raya ini, terutama ketika membandingkan teori-teori dan analisa para ahli dengan ayat-ayat Al Qur’an mengenai awal dan akhirnya alam semesta ini.
                Misalnya dalam Al Qur’an disebutkan “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beri -man?  QS 21 – Al Anbiyaa : 30

            Ayat ini mengisyaratkan bahwa bumi, matahari, dan planet-planet pada awalnya adalah material yang sama, dipisahkan dengan cara yang sama, maka hasilnyapun sama, ada panas, ada magnet ( gravitasi ), dan ada putaran. Maka penulis memperkirakan bahwa proses yang berlagsung dalam pembangkitan panas di matahari dan di bumi serta di planet-planet itu pun sama. Jika di matahari terjadi reaksi fusi, maka di dalam bumi mestinya terjadi reaksi fusi juga. Jika di dalam bumi tidak mungkin terjadi reaksi fusi, maka di matahari tidak mungkin reaksi fusi juga.

            Dengan demikian penulis berpendapat bahwa panas dan cahaya matahari dibangkitkan bukan dengan reaksi fusi melainkan sebagai perubahan bentuk energy dari energy dahsyat saat terjadi pemisahan bumi dan langit ( Energi Big bang), demikian pula panas dalam bumi. Karena  "Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain tapi tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan (konversi energy)" itulah hukum kekekalan energy.

            Dengan teori analisis yang penulis perkirakan maka dapat ditelusuri apa itu tenaga endogen yang menggeser lempeng-lempeng bumi, bagaimana terbentuknya bintang spiral pusat galaksi bimasakti, bagaimana terjadinya lintasan orbit planet matahari yang ellips, juga sekaligus menolak kemungkinan adanya Black hole, dan lain-lain.

            Dari sekian banyak teori baru yang penulis kemukakan mungkin ada yang benar, tapi mungkin juga ada yang salah, karena itu sebelumnya penulis mohon maaf atas segala kesalahan yang ada, dan semoga Alloh Swt. mengampuni kesalahan penulis. Amin. Namun demikian penulis berharap teori-teori tersebut dapat dikembangkan selanjutnya dan dapat diambil manfaatnya baik secara langsung maupun tidak langsung.   
               
Yang paling penting, semoga ini semua dapat meningkatkan keimanan umat terhadap kemaha besaran Alloh Swt., amin.





                                                Wassalam

Saturday, 7 July 2012

KAMPANYE


Penulis pernah mengusulkan kepada DPR agar dalam setiap pemilihan para pemimpin atau wakil rakyat ,  para calon yang akan dipilih tidak diperbolehkan kampanye.
Diperhatikan atau tidak oleh mereka, tidak penting buat penulis, itu hanya sekedar sumbang saran saja.
Dasar pemikiran penulis tentang hal tersebut ringan-ringan saja, tapi sangat prinsip bagi orang muslim, yakni mengenai dasar hukum kampanye menurut islam.
Coba kita amati bagaimana kebiasaan para calon pemimpin dan calon wakil rakyat berkam panye. Mereka seringkali dengan mudahnya berjanji walaupun mereka juga belum tentu bisa mewujudkannya. Bahkan sudah terbukti banyak janji-janji yang tidak terwujud, sementara semua sudah tahu bagaimana hukumnya menepati janji. Kemudian hal yang mesti dilakukan untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah orang baik biasanya mereka sangat dermawan, penyayang kepada masyarakat , agamis, dan hal lain yang baik-baik. Jika hal demikian mereka  lakukan hanya untuk dipilih rakyat dalam pemilu, bukan dengan ikhlas karena Alloh SWT. Maka itulah riya , apakah orang seperti itu akan dirahmati Alloh SWT ?
Qs An Nisaa : 37
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.
Qs An Nisaa : 38
Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil sayitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
Jadi sebenarnya orang-orang tersebut sederajat dengan orang-orang kafir. Maka pantaslah jika kondisi negeri kita seperti ini, karena Alloh SWT tidak mungkin tidak menepati janji.  Jadi jika tidak berubah maka tingal tunggu ajab yang lebih besar barangkali ya, karena menunggu barokah dari Alloh SWT hampir tidak ada harapan jika demikian. Itupun jika umat percaya pada Al Qur’an.
Jika saja partai Islam hanya satu dan tidak korup dan umat Islam peduli dengan Islamnya maka untuk pemilu tidak perlu lagi kampanye, cukup para ustadz saja yang mengarahkan dalam pengajian-pangajian, Insya Alloh . Wallohu’alam