Translate

Tuesday, 19 April 2022

 

Otak dungu dan otak sungsang

Jika sering mengikuti diskusi politik di media elektronik tentu akan mengingat kata-kata “ dungu “ dan otak sungsang”, dan tercatat bahwa kata-kata tersebut diucapkan oleh orang elit dan ditujukan kepada orang elit dalam kepengurusan negara  ( politisi ), jadi ini serius. Maka kesimpulannya para elit politik kita berotak sungsang atau dungu.

Kata dungu itu jelas maknanya sedangkan kata “ otak sungsang “ mungkin perlu penjelasan ciri spesifiknya  bagaimana. Perkiraan saya ciri otak sungsang itu adalah orang yang cara berpikirnya zig zag, misalnya ketika bicara dia berpikir idealis tapi dalam kebijakannya korup, tidak adil dll, suatu ketika menjelek - jelekkan tapi saat lain menyanjung-nyanjung dsb.

Sekarang mari kita uji,

Dasar negara kita pancasila, semua politisi koar-koar pegang teguh Pancasila, menurut Pancasila rakyat harus dipimpin oleh orang hasil kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan rakyat. Ternyata dipimpin oleh orang yang dipilih partai dan ditodongkan harus dipilih rakyat. Sudah diberi tahu salah tapi tetap dilaksanakan.....Dungu atau otak sungsang????,  kalau anda bilang itu cerdas anda akan dituduh menyidir  dengan gaya bahasa paradoks.

Hampir semua politisi sadar dan setuju bahwa gaya demokrasi Indonesia ini mahal dan berpotensi berdampak koruptif tapi tetap dilaksanakan, dungu atau otak sungsang atau cerdas ????.

Telah diputuskan bahwa kepala daerah dipilih rakyat dengan pemilu, ini tidak dilakukan pemilu tapi kepala daerah diganti dipilih pemerintah, dungu atau otak sungsang, atau cerdas ???? konsekwensinya rakyat tidak memilih pemimpin berarti tidak ada penggantian pemimpin oke gak ???

Jika politisi kita memang sesuai dengan cap demikian, lalu kita berharap kemajuan dan kesejahteraan, maka giliran kita yang dungu dan otak sungsang.

Wadduh.....

Wallohu ‘alam

 Assalamu alaikum,

Bagi pecinta ilmu pengetahuan, silakan simak dan coba diskusikan,

 

https://www.youtube.com/watch?v=K1w_IBWeJ-A

Mengungkap keanehan pusaran air laut

https://www.youtube.com/watch?v=34FPUHxgl6w

Begini sebenarnya ombak terjadi

https://www.youtube.com/watch?v=w9XQkJUlcw8

Teori baru terjadinya tornado

https://www.youtube.com/watch?v=o8w8D5Tl93k

Teori baru sebab terjadinya angin badai

https://youtu.be/a8oaZLcGEsI

Teori baru terjadinya salju di kutub utara dan selatan

 

wallohu 'alam...

Sunday, 26 May 2019

DEMOKRASI INDONESIA

Telah kita saksikan bersama bagaimana  kacau balaunya perjalanan demokrasi kita, padahal sudah berulang-ulang janji para pentolan partai akan berusaha membuat demokrasi Indonesia lebih baik.
Tapi nyatanya bukan lebih baik, malah sebaliknya, semakin buruk, bahkan hingga menimbulkan 500an orang lebih korban jiwa, ironis, berupaya memilih pemimpin yang arif dan bijaksana malah berakhir dengan pertengkaran dan kericuhan.
Jelas, pertengkaran dan kericuhan biasa terjadi akibat ketidak arifan dan ketidak bijaksanaan.


Dengan mengabaikan Pancasila sila ke 4 dan firmanNya ( demokrasi musyawarah ), para politisi selalu mengatakan akan memperbaiki tatanan kehidupan bernegara, tapi malah merusak tatanan tersebut. Itu sama seperti difirmankan Alloh dalam ayat berikut;


Allah SWT berfirman:
"Dan apabila dikatakan kepada mereka, Janganlah berbuat kerusakan di bumi! Mereka menjawab, Sesungguhnya kami justru orang-orang yang melakukan perbaikan." (QS. AlBaqarah 2: Ayat 11)


"Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 12)


Pada dasarnya demokrasi pemungutan suara itu memberi kesempatan untuk menjadi pemimpin kepada orang yang sebenarnya tidak layak jadi pemimpin. Memang pemungutan suara oleh rakyat itu irasional.
Saya berikan analogi ekstrem " Jika ada 5 orang cerdas saling mengemukakan argumentasi rumit, maka orang2 bodoh tidak akan mampu memilih siapa yang paling cerdas di antara mereka.


Sekarang pemungutan suara berbuntut sengketa, dengan tuduhan kecurangan. Keputusan akan ditentukan MK, adil atau tidaknya dapat dinilai dari argumentasinya, itupun jika yang menilai sama atau lebih cerdas dari  hakim.
Syarat dasar  pemimpin yang dipilih adalah arif dan bijaksana, jadi jika sang calon pemimpin tahu bahwa teamnya berbuat curang, maka sudah sepatutnya sang calon pemimpin mengundurkan diri. Apa lagi jika terbukti satu kasus saja kecurangan yang dilakukan calon pemimpin. Maka hakim sudah layak mendisqualifikasi calon pemimpin tersebut demi rakyat, rakyat mengharapkan pemimpin yang arif dan bijaksana.


Wallahu a'lam.
Semoga bermanfaat.

Saturday, 9 March 2019

Surat Al Kahfi


Adakalanya sabda Rosululloh Saw. Memiliki maksud dan tujuan yang tersembunyi di balik kalimat sederhana yang begitu mudah dicerna, coba perhatikan hadits berikut.


" Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:


 “Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal." Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir) dari surat Al-Kahfi.”

Pemahaman mudahnya dari hadits tersebut adalah hapal surat Al Kahfi 1 sampai 10 atau dari ayat 100 sampai akhir, lalu sering dibacakan maka otomatis akan terhindar dari fitnah dajjal.

Sekarang coba baca dan pahami isi keseluruhan surat Al Kahfi, kira - kira di ayat yang mana yang secara rasional  akan menjamin kita terhindar dari fitnah dajjal?
Jika anda manemukannya coba bandingkan dengan pemahaman alternatif yang saya kaji.
Rosululloh Saw. memberi kata kunci 10, maka mari kita lihat surat Al-Kahfi ayat 10 berikut


Allah SWT berfirman:


اِذْ اَوَى الْفِتْيَةُ اِلَى الْـكَهْفِ فَقَا لُوْا رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَـنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا


"(Ingatlah) ketika pemuda-pemuda itu berlindung ke dalam gua lalu mereka berdoa, Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."
(QS. Al-Kahf 18: Ayat 10)


Jadi yang akan menjamin kita terlindung dari fitnah dajjal adalah apabila kita berdoa dengan do'a nya pemuda dalam goa itu yakni 


" رَبَّنَاۤ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَـنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدً "


Ya Tuhan Kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami."


Jika doa ini Alloh kabulkan maka kita akan mendapatkan petunjuk yang lurus yang sempurna, maka secanggih apapun tipuan penyesatan dajjal, tidak akan mampu menyesatkan kita. Wallohu a'lam

Barangkali Rosululloh Saw. menganjurkan kepada umatnya agar membaca surat Al-Kahfi setiap malam Jum'at supaya umat dapat memahami maksud Rosululloh dan dapat mengamalkannya dengan benar. Wallohu a'lam


Semoga bermanfaat.

Wednesday, 6 February 2019

Kitab suci adalah fiksi ( Rocky Gerung )


Rocky Gerung ( RG ) sedang giat mempromosikan "akal sehat" dan menghentikan "kedunguan" itu kesan yang nampak dari orasi2 RG. Dalam suatu diskusinya beliau mengungkapkan pernyataan menghebohkan, beliau mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi. Kemudian karena ucapannya itu RG dilaporkan ke polisi dan beliaupun diperiksa polisi.
Memang tekad RG mempromosikan akal sehat dan menghentikan kedunguan itu baik.
Sekarang coba kita gunakan akal sehat. Dalam Al Qur'an dikatakan " Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?". Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya." QS. 'Ali `Imran [3] : 15
Akal normal tidak akan bisa membuktikan secara nyata, maka ini adalah fiksi. Dan ini adalah tujuan akhir dari manusia menurut ajaran Agama.
Walaupun ayat tersebut fiksi tapi kita meyakini bahwa ayat itu difirmankan oleh Alloh swt. Sehingga berkeyakinan bahwa itu akan benar2 terjadi.
Jika RG menyatakan bahwa fiksi itu karangan Nabi Muhammad Saw. Maka umat Islam wajib tersinggung. Tapi jika hanya menyatakan bahwa  kitab suci itu fiksi, memang sebagian informasi dari Al Qur'an itu fiksi menurut logika normal,apa salahnya ? tapi tidak fiksi menurut logika tauhid umat Islam.
Sangat berbeda dengan pernyataan bahwa " Mereka adalah peramal masa depan.. ( bicara menyangkut akhirat ) ....padahal notabene tentu mereka sendiri belum pernah melihatnya " ini lebih jelas melecehkan keyakinan umat beragama dan kitabnya.
Wallohu a'lam
Semoga bermanfaat

Tuesday, 25 December 2018

TAKDIR, jadi presiden kehendak Alloh Swt.?

Dalam acara ILC seorang kiyai kondang mengungkapkan kalimat kurang-lebih begini, bahwa siapapun presiden yang terpilih adalah takdir dari Alloh Swt. Sudah ditentukan di lauhul mahfudz. Benarkah seperti itu?

Saya uji pemahaman tersebut dengan sejarah yang paling extrim.

Pada tahun 2001-2004. Yang menjadi presiden Indonesia adalah Ibu Megawati Sukarno putri.
Apakah itu Alloh yang mentakdirkan ? Apakah itu kehendak Alloh Swt?

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah dan...... ( Qs An Nisaa' : 34 )


Diriwayatkan dari Abu Bakrah, katanya: Tatkala sampai berita kepada Rasulullah bahwa orang-orang Persia mengangkat raja puteri Kaisar, Beliau bersabda: Tidak akan pernah beruntung keadaan suatu kaum yang menyerahkan kepemimpinannya pada seorang perempuan.”   (HR. Bukhari, Turmudzi dan An-Nasa’i)

Dari keterangan tersebut di atas Alloh Swt. Berkehendak pemimpinnya orang Islam itu seorang laki-laki.
Lalu ibu Megawati jadi president itu kehendak siapa?

Jika ibu Megawati jadi president itu kehendak Alloh, maka berarti Alloh telah dholim kepada umat Islam indonesia bahkan dholim terhadap FirmanNya sendiri, Alloh itu maha pengasih dan penyayang, dan maha bijaksana, Wallahu a'lam

Ini adalah kekelliruan menafsirkan Takdir Alloh Swt.

Menurut pemahaman saya terpilihnya ibu Mega jadi presiden itu bukanlah kehendak Alloh Swt. tapi kehendak syaitan dan nafsunya bangsa Indonesia yang dibiarkan dan diazab oleh Alloh Swt., dosa atau kesalahannya jelas karena ( terutama ) demokrasinya tidak sesuai ajaran Al Qur'an dan sunnah, dan tentunya dosa-dosa yang lainnya.
Wallahu a'lam

semoga bermanfaat



Wednesday, 31 October 2018

Ormas Islam dan pembubaran HTI

" dengan kembali bertobat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka ". ( QS Ar Ruum 31 - 32 )

"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan satu golongan di surga dan 70 golongan dineraka. Dan Nashara telah berpecah belahmenjadi 72 golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa Muhammad ada dalam tangan-Nya ummatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73 golongan satu golongan di surga dan72 golongan di neraka." Lalu beliau ditanya:"Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab: "Al Jamaah." (  Ibnu Majah  )

Kita tentunya mengenal kelompok atau golongan yang menamakan dirinya dengan sebutan Ormas Islam NU, PERSIS, MUHAMMADIYAH, NII, LDII, HTI, Jamaah Islamiyah, dan lain-lain. Mungkin pembaca adalah salah satu anggota dari salah satu golongan tersebut. Bahkan mungkin pembaca terdaftar dan memiliki kartu anggota dari salah satu golongan Ormas Islam tersebut. Pembaca mungkin masih bertanya-tanya, apakah golongan atau Ormas Islam yang diikuti itu termasuk golongan-golongan yang di musrikkan oleh ayat  Qs Ar Ruum : 31 & 32 tersebut di atas?.
Memang pembaca sangat wajar jika dalam benak terbersit pertanyaan demikian, karena mungkin sebelumnya pembaca juga punya keyakinan bahwa kelompok atau golongan yang diikuti tersebut pada posisi aman bahkan baik dan benar karena Organisasi yang pembaca ikuti didirikan oleh para ulama besar yang tentunya memiliki ilmu pengetahuan tentang Islam yang mumpuni.
Tapi harus menjadi catatan bahwa siapapun manusia selain Rosululloh Saw. tidak mustahil melakukan kesalahan dalam memahami ajaran Islam. Tidak mustahil pula sekelompok jutaan orang dan para ulamanya sama-sama keliru memahami ajaran Islamnya. Tentunya sangat mungkin juga penulis salah memahami menyangkut apa-apa yang disampaikan ini, karena itu tetaplah cermati setiap ayat dari Al Qur’an dan Hadits-hadits Rosululloh Saw. yang penulis sampaikan khususnya.
Kemungkinan-kemungkinan yang dapat mengakibatkan ormas-ormas Islam tersebut menjadi kelompok yang seolah-olah bukan termasuk golongan-golongan yang dimaksudkan oleh  keterangan-keterangan hadits dan ayat Al Qur’an tersebut di atas adalah ;
Kemungkinan adanya penafsiran bahwa yang dimak - sudkan oleh ayat AlQur’an surat Ar Ruum : 31 & 32 tersebut di atas adalah golongan-golongan yang dinilai oleh masyarakat luas sebagai aliran Islam yang dianggap sesat, misalnya aliran yang memiliki Tuhan dan nabi baru, aliran yang memiliki kitab baru, aliran yang hanya meyakini Al Quran saja sebagai pedoman beragama, dan lain-lain. Sementara Ormas Islam tersebut di atas dianggap tidak termasuk golongan sesat, karena masih berpedoman pada Al Qur’an dan Hadits dan meyakini Alloh SWT sebagai Tuhannya. Padahal jika kita perhatikan Al Qur’an surat Ar Ruum : 31 & 32 tersebut tidak menerangkan bahwa yang dimaksudkan adalah golongan-golongan yang melanggar ajaran Al Qur’an dan Rosululloh Saw. Demikian juga yang memiliki nabi baru ataupun yang memiliki kitab baru, mereka bukan memecahbelah agama Islam melainkan mereka membuat agama baru dan sudah bukan islam lagi, bukan umat Rosululloh Saw. lagi.
Kemungkinan lainnya adalah kita memiliki lembaga MUI yang telah diresmikan secara nasional pada tahun 1970, yang mengaku sebagai wadah berkumpulnya para ulama dari berbagai organisasi Islam di Indonesia. Ini menimbulkan kesan bahwa Islam di Indonesia tidak bercerai berai karena para ulamanya tetap bersatu dalam satu wadah yaitu MUI sehingga berarti pula ormas Islam tersebut bukan merupakan golongan-golongan Islam .
Boleh saja menilai bahwa para ulama dari ormas-ormas Islam manapun tidak bercerai berai secara hubungan silaturahmi tapi dalam hal aqidah masing-masing ulama bisa mengeluarkan fatwa-fatwa kepada golongannya masing-masing dan akan dituruti oleh umatnya masing-masing secara terpisah-pisah sebagai mana sering terjadi dalam menentukan hari raya Iedul fitri. Jadi menurut pendapat penulis organisasi massa model demikian adalah termasuk golongan-golongan agama yang ditegur oleh keterangan-keterangan tersebut di atas. Karena itu umat lebih baik memposisikan diri kembali pada ajaran yang benar sesuai tuntunan Al Qur’an dan Al Hadits.
Penulis menaruh harapan kepada MUI untuk mengubah kodisi demikian, karena jika pemahaman penulis ini benar, maka rasa-rasanya MUI lah yang memiliki kemampuan untuk mengambil alih tanggung jawab untuk mengendalikan umat Islam Indonesia menjadi umat yang benar-benar selamat dunia dan akhirat, wallohu ‘alam.
Untuk membubarkan ormas Islam sebesar itu memang tidak mudah karena mereka punya asset-aset perusahaan, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan lain-lain yang begitu banyak, tapi untuk memposisikan umat tersebut tidak harus membubarkan ormas-ormas itu. jika MUI mau melakukannya rasa-rasanya ada beberapa cara yang dapat di tempuh untuk memposisikan kembali umat menjadi umat yang satu yaitu :
1. Untuk merubah sudut pandang umatnya terhadap ormas tersebut, nama ormas diganti menjadi yayasan, misalnya Yayasan Muhammadiyah. Sehingga yang menjadi angotanya adalah orang-orang yang terlibat dalam kepengurusan asset-aset milik yayasan yang bersangkutan, bukan umat yang hanya memegang kartu anggota dan karena kesamaan ajarannya.
2. Tidak ada fatwa-fatwa dari Yayasan-yayasan tersebut, fatwa dikoordinir dan disebar luaskan oleh MUI.
3. Ketua MUI adalah pemimpin/ imam besar Umat Islam yang harus diturut fatwanya.
4. Diumumkan bahwa kartu-kartu anggota ormas tidak berlaku lagi.
5. Tidak ada lambang-lambang ormas islam lagi di mesjid-mesjid siapapun yang membangunnya.

Memang banyak cara untuk menyelesaikan perkara tersebut. Selain melalui jalur MUI dapat pula dilakukan langsung menyadarkan umat itu sendiri melalui ustad-ustad, atau penceramah-penceramah terkenal atau yang berpengaruh, atau penyebaran buku-buku tentang hal tersebut, dll. Sehingga umat tidak lagi mengaku sebagai anggota ormas tertentu, dan tidak menuruti fatwa-fatwa yang sifatnya mengarahkan sekelompok umat saja. Jika memang pernah menuntut ilmu di sekolah atau pesantren milik ormas tertentu, tidak perlu terus merasa menjadi golongan ormas tersebut, malah perlu membandingkan ilmunya yang didapat dengan ilmu dari sekolah atau pesantren lain sehingga jika ada ilmu yang ganjil bisa dikoreksi.

Jika cara-cara tersebut berhasil, besar kemungkinan tidak akan ada lagi golongan-golongan atau aliran-aliran sesat. Saya kira aliran sesat itu tumbuh karena memang ada golongan-golongan agama itu sendiri. Sekelompok orang-orang akan merasa sah-sah saja membentuk aliran agama atau ormas islam baru sejenis NU, PERSIS, MUHAMMADIYAH dan lain-lain, sementara ajarannya sudah jelas akan berbeda dengan aliran agama atau ormas islam yang sudah ada sebelumnya, sesat atau tidak ajaran yang berbedanya itu, tentunya mereka akan punya alasan-alasan pemahaman yang siap diperdebatkan secara logika. Sehingga mereka akan mempertahankan keberadaan golongannya dengan logika pemahamannya sendiri.

Mengenai pembubaran HTI oleh pemerintah, menurut pemahaman saya adalah merupakan keberuntungan bagi umat HTI, dan jangan-jangan merupakan dosa besar bagi pihak-pihak yang membubarkannya. Karena bisa jadi semangat, pemahaman dan keimanan kelompoknya HTI lebih mencerminkan umat Islam yang kaffah dibandingkan umat Islam lainnya ( Wallohu'alam ). Akan tetapi kekaffahan tersebut gugur dengan membentuk nama kelompok HTI yang jelas-jelas menjadi golongan ke sekian yang akan masuk neraka ( jika tidak bertaubat atau tidak membuat umat Islam yang satu ), wallohu'alam.

Maka dari itu sekarang tularkan semangat, pemahaman dan keimanan sebagai sosok umat Islam yang kaffah dan berjuang mempersatukan umat tanpa nama organisasi yang jelas-jelas mengelompokkan umat dan merupakan strategi yang keliru untuk membangun umat yang satu. Semoga keberuntungan umat mantan HTI membawa berkah bagi seluruh umat Islam, aamiin...

wallohu ‘alam.

Semoga bermanfaat.