Translate

Saturday 7 July 2012

KAMPANYE


Penulis pernah mengusulkan kepada DPR agar dalam setiap pemilihan para pemimpin atau wakil rakyat ,  para calon yang akan dipilih tidak diperbolehkan kampanye.
Diperhatikan atau tidak oleh mereka, tidak penting buat penulis, itu hanya sekedar sumbang saran saja.
Dasar pemikiran penulis tentang hal tersebut ringan-ringan saja, tapi sangat prinsip bagi orang muslim, yakni mengenai dasar hukum kampanye menurut islam.
Coba kita amati bagaimana kebiasaan para calon pemimpin dan calon wakil rakyat berkam panye. Mereka seringkali dengan mudahnya berjanji walaupun mereka juga belum tentu bisa mewujudkannya. Bahkan sudah terbukti banyak janji-janji yang tidak terwujud, sementara semua sudah tahu bagaimana hukumnya menepati janji. Kemudian hal yang mesti dilakukan untuk memperlihatkan bahwa mereka adalah orang baik biasanya mereka sangat dermawan, penyayang kepada masyarakat , agamis, dan hal lain yang baik-baik. Jika hal demikian mereka  lakukan hanya untuk dipilih rakyat dalam pemilu, bukan dengan ikhlas karena Alloh SWT. Maka itulah riya , apakah orang seperti itu akan dirahmati Alloh SWT ?
Qs An Nisaa : 37
(yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. Dan kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir siksa yang menghinakan.
Qs An Nisaa : 38
Dan (juga) orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka karena riya kepada manusia, dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barang siapa yang mengambil sayitan itu menjadi temannya, maka syaitan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.
Jadi sebenarnya orang-orang tersebut sederajat dengan orang-orang kafir. Maka pantaslah jika kondisi negeri kita seperti ini, karena Alloh SWT tidak mungkin tidak menepati janji.  Jadi jika tidak berubah maka tingal tunggu ajab yang lebih besar barangkali ya, karena menunggu barokah dari Alloh SWT hampir tidak ada harapan jika demikian. Itupun jika umat percaya pada Al Qur’an.
Jika saja partai Islam hanya satu dan tidak korup dan umat Islam peduli dengan Islamnya maka untuk pemilu tidak perlu lagi kampanye, cukup para ustadz saja yang mengarahkan dalam pengajian-pangajian, Insya Alloh . Wallohu’alam