Translate

Sunday 27 May 2018

TAHLILAN bid'ah atau sunnah ?

Tuduhan bid'ah terhadap tahlilan saya kira wajar, tetapi wajar juga jika banyak umat menganggap tahlilan itu dapat menolong mayat, dan itu dianggap ibadah.
Nanti kita bandingkan dengan berjenggot dengan niat, maksud dan tujuannya bagaimana.
Tahlilan dirancang untuk menyelisihi atau mempertentangkan atau melawan atau menyaingi amalan atau budaya kaum non muslim di sekitarnya dengan / menjadi budaya atau amalan yang sesuai ajaran Islam. Maka pada awal nya Tahlilan adalah sunah nabi, jadi para wali yang merancang tahlilan bukan ahli bid'ah tapi samangat sunah, karena menyelisihi atau  menentang suatu kaum  non muslim dengan membedakan budayanya atau amalannya menjadi sesuai dengan ajaran  Islam adalah semangatnya Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam. Sama sebagaimana Rosululloh Shalallahu ‘alaihi wassalam menganjurkan memelihara jenggot untuk menyelisihi, atau pembeda atau menyaingi orang2 kafir di sekitarnya.
Nah, orang-orang sekarang menggelar tahlilan maksud dan tujuannya apa?
Niat, maksud dan tujuannya ( pahamnya ) inilah yang menjerumuskannya kepada bid'ah. ( Walaupun pada kenyataannya banyak praktek bid'ah dan menyalahi sunnah di dalamnya, mungkin telah terjadi perubahan acara pelaksanaannya dari yang diajarkan para wali dahulu, wallahu'alam. )
Jadi, kalau misalkan sepeninggal orang tua  kita mengadakan tahlilan dengan gaya baru yang didalamnya tidak ada amalan bid'ah dan tidak menyalahi syariat, dengan niat, maksud dan tujuan menyaingi atau upaya memperbaiki tahlilan yang dianggap bid'ah, mendo'akan orang tua, menghibur keluarganya agar tidak meratapi kematian orang tuanya, dll. Maka itu bukanlah bid'ah, tapi sunah.
Jadi berjenggot panjang bagaimana ????? Silakan.....Wallahu 'alam
Semoga bermanfaat.