Translate

Wednesday 2 November 2016

Kenapa Alloh SWT merancang mimpi ?




Tulisan ini adalah satu naskah dengan tulisan yang lalu tentang mimpi....

Mimpi adalah suatu kejadian yang normal dan wajar bagi manusia dan mimpi bukanlah penyakit gangguan tidur. Jika mimpi diciptakan Alloh SWT sebagai suatu kewajaran, maka mimpi tersebut adalah merupakan bagian dari kesempurnaan manusia. Jika mimpi manusia memang sengaja diciptakan Alloh SWT maka besar kemungkinan mimpi manusia tersebut diciptakan untuk tujuan tertentu yang menyangkut kebutuhan hidup manusia, apakah untuk kesehatan manusia, keselamatan manusia, atau keperluan lain.  
Dalam hal ini saya punya pendapat bahwa mimpi diciptakan Alloh SWT sebagai sistem untuk menyelamatkan manusia dari gangguan-gangguan yang sifatnya akan merugikan manusia itu sendiri.  Dapat kita bayangkan bahwa manakala manusia sedang tidur lelap-lelapnya, manusia benar-benar dalam keadaan tidak berdaya, karena itu sebagai suatu rancangan yang sempurna sangat masuk akal jika Alloh SWT menciptakan suatu mekanisme yang dapat membangunkan manusia dari tidur manakala ada gangguan yang akan merugikan atau bahkan mengancam jiwa. Adapun yang menjadi alasannya sebagaimana sudah dijelaskan di postingan 7 mei 2011 lalu, mengenai kronologis terjadinya mimpi menurut pengalaman mimpi-mimpi saya, yaitu ketika tubuh kita mendapatkan rangsangan, saraf sensori menyampaikan impuls-impuls ke otak dan menimbulkan gelombang otak yang dapat meresonansi dan membangkitkan otak memori dan imajinasi sehingga terjadi mimpi, kemudian mimpi yang emosional memicu jantung berdetak lebih cepat dan keras, nafas lebih cepat, bahkan sampai menghentakkan anggota badan sehingga membuat gelombang otak lebih tinggi dan membangkitkan kesadaran. Jadi mimpi tersebut merupakan system alternative untuk membangunkan manusia dari  tidur apabila gelombang otak yang ditimbulkan oleh saraf sensori tidak mampu secara langsung membangkitkan otak sadar.
Misalnya dalam suatu tidur lelap manusia terjadilah banjir, lambat laun air naik hingga merendam kasurnya, tidak mustahil otak sadarnya tidak aktif oleh dinginnya air di kasurnya. Jika dipersamakan dengan sentuhan telapak tangan saya pada dada seseorang sebagaimana telah diceritakan di postingan 7 mei 2011 lalu, maka kira-kira tiga puluh detik kemudian ia akan mimpi, lalu membangunkan manusia tersebut sehingga dapat menghidarkan diri dari bahaya banjir itu. Atau misalnya terjadi suatu kebakaran di sekitarnya, sebelum terbakar, kulitnya akan merasakan hawa panas, jika otak sadarnya susah aktif, maka ia akan mimpi lalu membangkitkan otak sadarnya. Maka dari itu Rosululloh SAW menganjurkan dalam sabdanya agar meludah tiga kali manakala habis mendapatkan mimpi buruk;
”Mimpi baik berasal dari Allah. Jika salah seorang dari kalian melihat apa yang ia suka maka janganlah ia ceritakan mimpi tersebut kecuali kepada orang yang mencintainya saja. Dan jika ia melihat mimpi yang tidak ia sukai, maka hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari kejahatan mimpi tersebut dan dari kejahatan syaithan, kemudian meludah tiga kali, dan janganlah ia ceritakan kepada siapapun. Sebab mimpi itu tidak akan mendatangkan kemudlaratan” (HR. Bukhari, ini adalah lafadh Bukhari).
Barangkali maksudnya dengan diharuskannya meludah tiga kali ,di harapkan agar orang yang mimpi tersebut bangkit dari tempat tidurnya sehingga benar-benar sadar dan dapat mengawasi lingkungan sekelilingnya jangan-jangan ada hal yang membahayakan.
 Akan tetapi dalam hal siapa yang ditolong dan siapa yang dibiarkan celaka pada suatu peristiwa, Alloh SWT lah yang maha berkehendak walaupun sistemnya telah diciptakan Alloh SWT pada setiap diri manusia. Oleh karena itu sebelum tidur mohonlah perlindungan kepada Alloh SWT dari segala marabahaya. Wallohu ‘alam.                                         
Mimpi juga diciptakan Alloh SWT sebagai jalan masuknya pemberitahuan secara langsung dari kekuatan gho’ib ke dalam otak manusia, apakah dari Alloh SWT sendiri melalui malaikat atau dari jin. Jadi bisa saja manusia diselamatkan dari marabahaya ketika tidur pulas melalui bimbingan langsung dari kekuatan gho’ib tersebut. Akan tetapi mungkin juga mahluk gho’ib yang bermaksud jahat mengganggu manusia. Adapun sebagai contoh dalam hal ini yaitu tentang mimpinya Nabi Ibrahim as dan mimpinya raja di jaman Nabi Yusuf as sebagai berikut,    
Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesung- guhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapak- ku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".      (  QS Asyaaffaat : 102 )
 Raja berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan tujuh bulir lainnya yang kering." Hai orang-orang yang terkemuka: "Terangkanlah kepadaku tentang takbir mimpiku itu jika kamu dapat menakbirkan mimpi."   ( QS Yusuf : 43   )                                               
Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya: "Aku akan memberitakan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakbirkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)." ( QS Yusuf : 45 )
Yusuf berkata: "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. ( QS Yusuf : 47 )
Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk mengha- dapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. ( QS Yusuf : 48  )
Selain dari pada itu saya juga punya pengalaman mimpi yang sifatnya misterius atau gho’ib, dimana waktu itu saya memimpikan bahwa orang tua yang berada di kota lain sedang ada masalah, kemudian saya pulang ke kota dimana orang tua berada, dan  ternyata memang orang tua saya sedang ada masalah, walaupun cerita mimpi tersebut berbeda dengan masalah yang terjadi.
 Dan pernah juga saya memimpikan dimana dalam mimpi tersebut anak laki-laki saya berdarah-darah di perutnya    ( sementara saya sedang berada di kota lain ), karena merasa penasaran dengan mimpi itu lalu keesokan harinya saya coba menelpon istri, ternyata anak yang saya mimpikan tersebut sedang sakit panas. Lihat juga mimpi-mimpi aneh saya di halaman-halaman awal.
Sangat wajar jika beranggapan bahwa mimpi-mimpi seperti demikian adalah merupakan campur tangan kekuatan alam gho’ib, karena memang cukup sulit untuk memahami kira-kira gejala fisika apa yang mampu membawa informasi dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain hingga menempuh jarak sejauh 120 km, apa mungkin melalui gelombang elektro- magnetik, sementara peneliti telah berspekulasi bahwa fungsi otak sepenuhnya hanya dapat menghasilkan sebanyak 10 watt daya listrik dan pada waktu itu otak bekerja pada kisaran gelombang otak 4 hingga 8 hz ?
Perkiraan saya, mimpi-mimpi tersebut  adalah merupakan campur tangan kekuatan alam gho’ib. Dengan demikian bisa ditarik kesimpulan bahwa ketika otak  manusia sedang beraktivitas pada kisaran gelombang otak theta ( 4 – 8  hz), misalnya sedang mimpi, melamun, atau sedang mengingat-ingat sesuatu, maka pada saat itu kekuatan alam gho’ib sejenis persepsi , asumsi, imajinasi, informasi, halusinasi dan lain-lain bisa memasuki pikiran manusia tersebut, apakah itu dari Alloh SWT melalui malaikat, dari jin, atau juga dari iblis. Wllohu ‘alam .

Semoga bermanfaat.

No comments: