Translate

Monday 20 February 2017

Matahari digulung dan bumi dihamparkan



Membaca Al Qur’an dengan artinya dan memahaminya untuk mendapatkan pelajaran memang sudah seharusnya dilakukan, akan tetapi manakala mendapatkan suatu kalimat atau perumpamaan yang sulit dipahami dan sulit untuk diambil sebagai pelajaran bahkan terasa tidak masuk akal maka lewati saja dan tetap pada keyakinan bahwa itu dari Alloh Swt. dan yakini bahwa akal kita belum sampai untuk memahaminya, misalnya ayat berikut ini,

 “ Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya ” ( An Naazi’aat : 30 )

Memang wajar jika kemudian beranggapan bahwa bumi ini datar. Akan tetapi ilmu pengetahuan yang kita dapatkan telah membuktikan bahwa bumi ini bulat. Walau demikian jangan katakan bahwa Al Qur,an tidak masuk akal karena ayat tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kekuasaan Alloh Swt. dengan batas kemampuan pandangan manusia. Bayangkan, bagaimana dampaknya jika ketika itu dikatakan bumi ini bulat, bagai mana masyarakat ketika itu bisa menerima keterangan yang diluar nalar dan fakta menurut kemampuan pandangannya yang begitu nyata, sementara itu sangat diharapkan masyarakat mempercayai kebenaran Al Qur’an, tentunya orang yang menentang Rosululloh Saw, sangat mudah melecehkan dan membantahnya.

Lain halnya dengan ayat berikut;

Apabila matahari digulung,” ( Qs At Takwir : 1 )

Arti secara umum dari kata digulung dapat dilihat dalam kamus besar bahasa Indonesia, ini kutipannya;
gu·lung n 1 benda yg berlembar-lembar atau berutas-utas yg dilipat menjadi berbentuk bulat; 2 kata penggolong untuk benda berlembar-lembar atau berutas yg dilipat menjadi bulat: tikar sebanyak lima --;
meng·gu·lung v 1 melipat benda berbentuk lembaran menjadi berbentuk bulat panjang atau pendek: nelayan itu ~ layar perahunya; 2 membelit-belit (tali, benang, dsb) pd kumparan (gelendong dsb): anak itu ~ benang layang-layang; 3 ki mendesak (mengejar) dan mengalahkan (menangkap dsb): polisi belum berhasil ~ kawanan perampok kelas kakap itu;

ketika menerangkan matahari, maka tidak ada kekhawatiran akan bertentangan atau tidak dengan nalar masyarakat waktu itu, sebab saat itu tidak ada manusia yang nalarnya sampai kepada pengetahuan tentang matahari sehingga tidak akan ada yang membantah pernyataan ayat tersebut.

Lalu sekarang, pengetahuan mengenai matahari, masyarakat umum sudah mengetahui bagaimana keberadaan matahari yang sesungguhnya menurut para peneliti.
Dan jika menafsirkan ayat tersebut dengan terjemahan kata yang sesuai dengan arti kata menurut kamus besar bahasa Indonesia tersebut, itu menimbulkan pemahaman yang menyalahi ilmu pengetahuan modern, karena ayat tersebut seolah-olah menginfor -masikan bahwa matahari itu berupa lembaran-lembaran yang dibentangkan yang kelak akan berakhir dengan cara digulung seperti menggulung kain, sehingga ada kekhawatiran penyesatan umat dengan logika science dan teknologi.

Sekarang mari kita coba alternatif pemahaman bahasa dengan paradigma lain di mana menurut pemahaman saya kata gulung ini memiliki makna filosofis atau definisi sebagai berikut; gulung adalah kondisi di mana saling mendekatnya sejumlah material secara teratur sehingga mengelilingi sebuah titik.
Dengan definisi demikian, maka yang bisa digulung itu bukan hanya material lembaran, akan tetapi bisa bermakna sebuah benda yang dikerumuni oleh material-material lain di sekelilingnya. 

Dengan definisi begitu maka penafsiran ayat tersebut berarti Apabila matahari dikerumuni material lain di sekelilingnya” ( Qs At Takwir : 1 ) ini menginformasikan bahwa pada akhirnya matahari itu akan digulung bintang-bintang yang selama ini menjadi planetnya, ini di sebutkan dengan ayat berikutnya,

 “ dan apabila bintang-bintang berjatuhan ” ( Qs At Takwir : 2 )

Jadi bintang-bintang tersebut berjatuhan ke matahari hingga akhirnya matahari digulung bintang-bintang yang berjatuhan kepadanya, bukan ke bumi, karena bumipun akhirnya akan jatuh padanya. 

Hal itu terjadi, karena selama ini semua planet yang beredar mengelilingi matahari adalah sebagai efek dari keseimbangan antara gaya tarik/ gravitasi inti matahari dengan gaya sentrifugal putarannya inti matahari. Di saat inti matahari berhenti berputar, atau kecepatan putar nya menurun hingga gaya gravitasi lebih besar daripada gaya sentrifugalnya dan itu pasti akan terjadi ( menurut pemahaman saya ), maka hilanglah gaya sentrifugalnya, dan tinggallah gaya tarik/ gaya gravitasi inti matahari  yang akan menarik semua material/ planetnya hingga menggulung inti matahari.

Wallohu'alam

semoga bermanfaat   

No comments: